Lari adalah bagian hidup gw, semenjak SMP sampai SMA gw lari kurang lebih 2 km untuk sampai ke sekolah. Tapi baru sepuluh tahun lalu, tahun 2004, Lari menjadi olah raga favorit gw. Pada tahun 2004 itulah gw diterima di fakultas ekononmi universitas Indonesia. Sebuah universitas dengan luas sekitar 300 hektar dan dikelilingi oleh hijaunya pohon-pohon disekitarnya.
Sumber: jakartaresedence.info
Bagi orang lain itu cuma sebuah kampus biasa tapi bagi gw itu adalah track lari yang luar biasa. Hampir setiap pagi gw lari disekitaran kampus. Lari belum menjadi olah raga lari yang menjadi tren saat itu, jadi hampir setiap hari cuma gw doangyang lari disekitaran kampus paling beberapa mahasiswa asing yang ikut lari pagi. Saat itu gw juga lari apa adanya, kadang pake sepatu buat ngampus atau bahkan modal nyeker. Lupakanlah gear mahal apa yang ada dipikiran gw saat itu adalah saat gw lari maka gw menjadi lebih bahagia dan hilang kepenatan kehidupan kampus.
Kebiasaan gw dikampus itu gw bawa saat dilingkungan rumah. Sama seperti dikampus, di lingkungan rumah gw lari juga bukan olah raga yang menjadi tren. Setiap lari pagi biasanya ditemani oleh orang-orang tua yang sedang lari pagi. Maka tak heran saya sering jadi pusat perhatian karena Cuma gw anak muda yang melakukan lari pagi. Dianggap aneh mungkin lebih tepatnya.
Lama kelamaan lari akhirnya menjadi tren di masyarakat Jakarta. gw seneng banget, gw kini lari gak sendiri lagi. Kini gw bukan satu-satunya anak muda yang lari pagi sehingga tak lagi dianggap aneh. Berkat menjadi tren gw memikirkan untuk lebih serius dalam berlari gak cuma rekreasi saja tapi juga memiliki target dan mengikuti lomba lari.
Beruntung Jakarta punya acara car free day, gw memulai lari lebih serius disana. Target awal gw saat itu adalah 10 km. tapi apa boleh buat baru sampai 7 km kaki gw sudah mulai sakit lalu akhirnya gw menyerah. Gw akhirnya memutuskan membeli sepatu khusus lari lalu mencoba kembali target 10km dan target gw tercapai.
Setelah sekian lama, gw tingkatkan target jarak lari menjadi 15 km lalu 20 km. kedua target itupun tercapai meski pace-nya masih sangat buruk diatas 8 min/km. gw pun merubah target lari saya menjadi 30km dari panin senayan menuju bank Indonesia bolak-balik dua kali. Target itupun tercapai meski kaki saya terasa sakit sekali hampir gak bisa jalan dan dengan pace yang sangat memalukan.
Target gw kini adalah lari marathon, lari sejauh 42 Km. entah bisa atau tidak tapi untuk meraih taget itu gw bakal lakukan saat lomba marathon. Kenapa ? karena di saat lomba lari lu lebih merasa tertantang sehingga lu bisa melewati batas maksmial yang lu miliki. Mudah-mudah di Jakarta Marathon 2014 nanti gw bisa selesaikan lari marathon sampai finish. Gak lupa gw bakal cium potopek oshi gw di garis finish :) Apakah gw seorang pelari ? bukan !! tapi gw orang gila lari :)
Salam GILA LARI !! #KASKUSRUNNER #INDORUNNER
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H