Lihat ke Halaman Asli

Rupiah Sempat Melemah Kemarin? Ini Analisisnya

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419068230238323948

Pada 16 Desember 2014 nilaimatauang Rupiah sempatmenyentuhtitikRp 13.000. Terendahsemenjakagustustahun 1998. Kenapahalinibisaterjadi ? Ada beberapafaktor yang mempengaruhikursvalas, diantaranyaadalah
a.Supply and demand foreign currency
b.Posisi balance of payment (BOP)
c.Tingkat inflasi
d.Tingkat bunga
A. Supply and Demand Foreign Currency

Sama seperti barang dan jasa, kurs valas juga ditentukan oleh permitaan dan penawaran. berikut grafiknya

Grafik1.

Supply and demand foreign currency

Akan tetapi yang membedakannya adalah sumber dari supply and demand itu sendiri. Jiakalu dalam barang dan jasa ditentukan oleh proses produksi maka dalam forex market di tentukan oleh:

a.1 Supply

Supply foreign currency bersumberdari
-Eksporbarangdanjasa
-Impor modal
Misalkan, Adaro Energy mengeksporbatubarasenilai USD 2 Juta. Maka Adaro Energy akanmenerimavalassebesar USD 2 juta. Alhasil, terjadipeningkatanjumlah supply matauangasingpadaforex market.
Begitujuga, misalkan, Adaro Energy meminjamuangdariluarnegeri (Sepertipenerbitansovereign bond). Makaperusahaantersebutmenerimavalasdariluarnegerisehinggaterjadipeningkatanjumlah supply matauangasingpadaforex market

a.2. Demand

Demand foreign currency bersumberdari
-Imporbarangdanjasa
-Ekspor modal
Misalkan, Astra International mengimporsukucadanguntukkegiatanproduksi. Maka Astra membutuhkanvalasuntuktransaksiimportersebut. Alhasil, permintaanvalasakanmeningkat.

Selainitu, misalkan, Astra inginmelakukanekspansikeluarnegeri. Untukituastramembutuhkanvalasuntukmembangunpabrik di luarnegeri. Alhasil, permintaanvalasjugaakanmeningkat.

Lalu bagaiman proses pembentukan kurs valas ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline