Hadirnya mahasiswa KKN Universitas Budi Luhur-Jakarta ditengah masyarakat Desa Sidoharjo memberikan beberapa kontribusi guna memberikan suatu kebermanfaatan bagi masyarakat khususnya masyarakat Desa Sidoharjo. Salah satu program yang menjadi kebanggaan bagi tim KKN Universitas Budi Luhur kelompok 17 ialah Taman obat masyarakat atau yang biasa disebut taman tomas.
Tanaman obat masyarakat ini di buat untuk memberikan suatu solusi alternatif bagi masyarakat terhadap obat tradisional. Adapun tanaman obat yang di tanam adalah kumis kucing, kunyit putih, jeruk purut, jahe emprit, jahe, pandan, temu ireng, temu lawak, lengkuas, kencur, kunyit, bidara arab, jeruk nipis, temu kunci, lidah buaya, jahe merah, zodia, serai, dan daun salam.
Bima Arya Pratikto selaku koordinator tim KKN Universitas Budi Luhur kelompok 17 memberikan pernyataan bahwa "Taman dari hasil tanaman obat untuk masyarakat ini bertujuan sebagai sarana pengobatan herbal yang bisa di manfaatkan oleh seluruh masyarakat Desa Sidoharjo, tanpa harus membeli obat-obatan. Saya berharap taman obat masyarakat ini bisa di jaga dan di rawat oleh seluruh masyarakat Desa Sidoharjo".
Bima sendiri mengakui bahwa untuk membuat taman tomas sendiri memerlukan waktu yang cukup lama. Selain itu, taman ini di buat hasil kreasi tim KKN Universitas Budi Luhur kelompok 17 dari bahan daur ulang yang bisa di manfaatkan kembali. Seperti, tutup botol sebagai hiasan nama "KKN Kel 17 UBL 23". Adapun penanda dari nama-nama tanaman obat sendiri menggunakan bahan daur ulang seperti papan kayu dan bambu yang sudah tidak di gunakan disulap menjadi plang nama tanaman obat beserta manfaatnya.
Taman Tomas sendiri merupakan bentuk pengabdian mahasiswa KKN Universitas Budi Luhur kelompok 17 kepada masyarakat di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten dibuat agar masyarakat yang lebih sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H