Lihat ke Halaman Asli

Seni adalah Mata Hati

Diperbarui: 8 Desember 2018   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hidup menurut saya adalah sesuatu yang istimewa sekaligus menyeramkan. Istimewa karena banyak hal baru yang dapat saya pelajari setiap harinya, tetapi menyeramkan karena semua tidak ada yang abadi. 

Hidup adalah sebuah pengalaman yang dibatasi oleh waktu, kita diberi waktu oleh yang Maha Kuasa untuk menjadi versi terbaik dalam hidup kita (menurut saya) untuk dapat membantu banyak orang, untuk menolong para hewan yang membutuhkan, untuk merawat lingkungan yang memberi kita tempat untuk bersinggah. 

Saya ingin sekali menyampaikan rasa syukur terhadap kehidupan yang diberikan oleh yang Maha Kuasa melalui sebuah berkah yang Ia berikan pada saya, dan saya berkah tersebut adalah kemampuan saya untuk membuat sebuah karya seni yang sejauh ini memberikan senyuman bagi beberapa orang. 

Dari dulu saya sudah menyukai segala jenis bentuk seni, dimulai dari seni lukis, tari dan akting. Saya sudah menggeluti ketiga hal tersebut sejak saya kecil, namun seiring waktu saya menyadari ke arah mana passion saya membawa hati saya, kini saya hanya menekuni seni lukis dan sangat bersyukur karena sudah menjadi sebuah usaha yang lumayan memberikan hasil. 

Terdengar klise, tapi memiliki sesuatu yang dapat kita kembalikan lagi kepada yang Maha Kuasa memberikan saya tujuan untuk hidup.

Melalui seni saya belajar banyak secara pribadi maupun sebagai mahluk sosial, saya belajar untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, displin, menghargai oranglain, memiliki keinginan untuk membantu serta membahagiakan orang lain, juga menjadi seseorang yang bersyukur atas segala hal sekecil maupun sebesar apapun yang diberikan oleh yang Maha Kuasa, seperti bersyukur akan indahnya langit biru, akan indahnya bunga dan tanaman yang bermekaran menyosong cerahnya sinar matahari. 

Semua itu dapat saya syukuri dan saya nikmati karena sebuah seni yang saya kerjakan. Seni adalah mata hati dari para seniman, mereka dapat berekspresi melalui karya yang mereka buat.

Seni di mata saya menjadi sebuah harapan yang membawa saya kebanyak tempat dan bertemu banyak jenis orang, membuat saya mampu terus bercerita melalui goresan yang dibuat oleh tangan saya. 

Seni membiarkan saya untuk menunjukkan siapa diri saya tanpa harus berkata-kata, dan seni memberikan saya wadah untuk berbagi rasa cinta saya terhadap sesama. 

Jadi pada intinya, apapun bentuk berkah yang diberikan oleh yang Maha Kuasa, semua berunjuk pada satu tujuan yaitu saling membagikan rasa bahagia bagi sesama, dan itulah bentuk rasa syukur paling sejati menurut saya kepada yang Maha Kuasa, karena seni adalah mata hati manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline