Lihat ke Halaman Asli

Memimpin Perubahan Budaya dalam Organisasi

Diperbarui: 7 Agustus 2018   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

prosperomanagement.com

Kebutuhan untuk perubahan terkadang menjadi tantangan yang besar bagi para pemimpin dalam suatu organisasi. Perlunya suatu perubahan mungkin didesak oleh faktor-faktor tertentu, seperti globalisasi, perubahan pasar, gejolak ekonomi, kemajuan teknologi, dan lain-lain. Dalam hal ini, pemimpin harus mampu memengaruhi orang lain untuk merubah budaya lama ke budaya baru agar tercapai kesuksesan organisasi.

Budaya organisasi merupakan cara orang untuk melakukan sesuatu dalam organisasi dimana dapat memengaruhi kinerja organisasi. Budaya organisasi bukanlah suatu hal yang bersifat tetap. Pemimpin harus menyadari bahwa ada saatnya budaya yang ada sudah tidak mampu membantu organisasi untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sehingga diperlukan perubahan budaya.

Pada dasarnya, merubah budaya organisasi bukanlah hal yang mudah karena ketika budayanya sudah melekat pada organisasi maka pihak yang terlibat didalamnya cenderung mempertahankan budaya tersebut.

Salah satu konflik yang sering muncul pada proses perubahan budaya adalah adanya penolakan terhadap perubahan, bahkan ketika perubahan tersebut dapat membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Disinilah peran pemimpin dibutuhkan untuk menghadapi penolakan dan mencari cara yang memungkinkan seseorang melihat nilai dalam perubahan yang diperlukan, seperti (Daft, 2015):

- Memfasilitasi perubahan untuk membantu organisasi beradaptasi dengan ancaman eksternal dan peluang baru.

- Berperan sebagai panutan yang memberi motivasi dan komunikasi untuk terus melakukan proses perubahan sehingga organisasi melihat perubahan sebagai hal yang positif.

Lalu, bagaimana pemimpin mampu menghadapi perubahan budaya dalam organisasi dalam waktu yang relatif singkat? Mengubah budaya dan perilaku organisasi adalah hal yang mungkin terjadi dan untuk mewujudkannya dapat dilakukan dengan menggabungkan lima kunci utama yang dapat membantu tiap orang untuk membuat perubahan, yaitu (Daft,2015):

1. Provide a Positive Emotional Attractor (PEA)

Menyediakan PEA yang merupakan sesuatu yang membangkitkan harapan individu tentang kemungkinan yang akan terjadi di masa depan daripada hanya fokus untuk memperbaiki kelemahan.

2. Make sure people have a support system

Pemimpin membantu orang membangun hubungan emosional yang membuat orang percaya mereka memiliki kekuatan untuk berubah serta menginspirasi orang dengan harapan bahwa perubahan akan terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline