Lihat ke Halaman Asli

Menyulap Bulan Ramadhan menjadi Berkah Bisnis: Eksiskan UMKM Halal Untuk Mempertahankan Kesejahteraan Puasa

Diperbarui: 19 Maret 2024   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, kembali hadir dengan nuansa yang khas. Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah dan introspeksi diri, Ramadhan juga menjadi momen yang tepat untuk menggali potensi bisnis, terutama bagi para pengusaha UMKM yang berbasis pada prinsip halal. Di tengah gemerlapnya bulan suci ini, cerita inspiratif seorang pengusaha kuliner di sekitar jalan bara kampus IPB menarik perhatian.

Seorang alumni IPB jurusan THP, FPIK, telah menjalankan sebuah bisnis kuliner di wilayah tersebut. Namun, sebelum sukses dengan bisnisnya saat ini, ia harus melewati lika-liku perjalanan yang tidak mudah. Sebelumnya, ia bergerak dalam bisnis makanan ringan, namun momentum tak menguntungkan akibat pandemi menyebabkan bisnisnya terhenti. 

Namun, semangatnya untuk terus berkarya tidak padam begitu saja. Dengan tekad yang kuat, ia memutuskan untuk kembali ke pangkal jalan, namun kali ini dengan ide bisnis yang berbeda: berjualan Coto Makassar.

Keputusan untuk menjalankan usaha baru ini bukanlah tanpa pertimbangan. Sang pengusaha menyadari bahwa bulan Ramadhan adalah momen yang tepat untuk meraih kesuksesan dalam bisnis kuliner, terutama dengan menawarkan makanan yang halal dan lezat kepada umat Muslim yang sedang menjalani ibadah puasa. Keberadaan bisnisnya di sekitar kampus IPB juga menjadi nilai tambah, mengingat potensi pasar yang cukup besar di lingkungan tersebut.

Meskipun demikian, perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Salah satu tantangannya adalah proses mendapatkan sertifikasi halal untuk bisnisnya. Meski saat ini belum memiliki sertifikasi tersebut, sang pemilik bisnis tidak berhenti di situ. Ia aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai persyaratan dan proses sertifikasi halal.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen sang pengusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya, terutama dalam menyediakan produk yang sesuai dengan prinsip halal. Baginya, halal bukanlah sekadar label, tetapi juga sebuah komitmen untuk menjaga kualitas dan kebersihan produk yang ditawarkan kepada pelanggan.

Dalam perjalanannya menuju sertifikasi halal, sang pengusaha juga mengalami banyak hambatan dan rintangan. Namun, keyakinannya akan pentingnya prinsip halal dalam bisnisnya membantunya untuk terus maju dan tidak menyerah. Ia percaya bahwa dengan memiliki sertifikasi halal, bisnisnya akan semakin diminati oleh masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Kisah perjuangan dan komitmen yang dimiliki sang pengusaha tidak hanya menginspirasi dirinya sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Baginya, bulan Ramadhan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa meraih berkah dalam setiap langkah yang kita ambil, termasuk dalam dunia bisnis. Dan dengan eksistensi UMKM halal seperti ini, bulan Ramadhan tidak hanya menjadi saat berpuasa, tetapi juga saat berbisnis yang penuh berkah.

Dengan adanya kisah sukses ini, semoga dapat memberikan inspirasi bagi banyak pengusaha UMKM lainnya untuk terus menjaga prinsip halal dalam bisnis mereka dan memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk mengoptimalkan potensi bisnis mereka. Sehingga, bukan hanya berkah ibadah yang didapat, tetapi juga berkah dalam kesejahteraan bisnis yang dapat terus dirasakan oleh banyak pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline