Lihat ke Halaman Asli

Cecah Reraya Gayo

Diperbarui: 14 Juni 2018   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Besok Lebaran!!! lebaran tiba lebaran tiba, tiba tiba lebaran..... wkwkwk, perasaan  lagu 'Ramadhan Tiba'  baru aja ngehits menyambut datangnya bulan ramadhan, eh gak terasa banget sekarang udah mau lebaran aja.... nah dalam menyambut hari kemenangan bagi umat islam ini saya ingin berbagi sebuah formula rahasia. formula apa ya kira-kira? yang jelas bukan formula krabby patty ya guys.

"Cecah Reraya" begitulah masyarakat Gayo menamai masakan ini. sesuai namanya, cecah reraya biasanya hanya dimasak pada saat hari raya saja. walau demikian tidak semua masyarakatnya mengenal masakan ini, di Gayo terdapat dua istilah yang telah ada sejak zaman Belanda yaitu uken dan toa yang berarti hulu dan hilir. Nah dari dua kutub ini hanya orang toa yang memasak/mengenal cecah reraya.  tapi seiring berjalannya waktu, wallahualam

Uniknya ada bahan khusus yang menjadi ciri khas cecah reraya ini namanya 'wing'  (bahasa indonesianya apa ya??? saya masi belum nemu wkwkwk) yaitu kayu yang kulitnya terasa kelat/sepet.  

dokpri

Bahan Utama

- Dengke Koro ( Daging Kerbau) yang telah direbus, termasuk kulit, paru-paru, hati, limpa, jantung

 Kulit kayu wing

Bumbu halus (giling/blender)

- Keramil sele (Kelapa gongseng)

- Lengkuas

- Merica

- Ketumbar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline