Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Meningkatkan Imun Tubuh, Mahasiswa UMM Ajak Kader PKK Bisnis Jamu

Diperbarui: 8 Desember 2020   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di masa seperti saat ini untuk menghadapi era normal baru banyak orang berusaha membuat inovasi baru seperti membuat jamu herbal instan atau usaha lainnya, selain untuk meningkatkan ekonomi yang melemah akibat adanya COVID 19, juga untuk meningkatkan daya imun tubuh agar terhindar dari berbagai macam penyakit.

Inilah yang mendorong mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 50 Gelombang 11, untuk mengadakan sosialalisasi tentang jamu empon-empon dan pembuatan nasi kuning instan kepada warga RT 12, Desa Gunungrejo, Singosari, Malang, Jawa Timur, kemarin.

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian anggota PMM kelompok 50 terhadap perekonomian warga Gunungrejo khususnya dusun Kreweh, karena sebagaimana kita ketahui akibat pandemic ini perekonomian masyarakat sangat melemah, bukan dari kalangan menengah atas saja melainkan semua kalangan.

Di lain tempat Dosen Pembimbing Lapang Bapak Mohammad Jufri, St., Mt sangat mengapresiasi adanya sosialisasi ini, karena sangat berpotensi untuk kemajuan desa.

Sosialasi jamu herbal instan dan nasi kuning instan ini dilakukan bukan tanpa alasan mengingat warga Gunungrejo mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, sehingga sangat besar potensinya untuk memanfaatkan hasil tani sebagai produk desa, sehingga diharapkan produk ini bisa menjadi ciri khas dari desa itu sendiri.

Jamu empon-empon sendiri belum bnnyak di perjual belikan secara instan dipasaran, sehingga besar kemungkinannya apabila diproduksi, jamu ini terbuat dari berbagai rempah-rempah, seperti jahe, temulawak, kunyit, dan lengkuas. Juga saat memasarkannya bisa dalam bentuk dry atau dalam bentuk bubuk.

Dokpri

Begitupula nasi kuning instan, produk ini masih belum banyak masyarakat yang mengembangkannya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk unggulan desa, produk ini terdiri dari beras, sereh, daun salam, santan, dan kunyit bubuk. Dan diharapakan sosialisasi ini mendapat respon baik dari masyarakat, agar tercapainya tujuan dan menjadi desa maju dikemudian hari. (r.nnd)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline