Lihat ke Halaman Asli

AyooNulis

Mahasiswa

Derita ini

Diperbarui: 22 November 2024   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto pribadi penulis saat renung derita negeri 

Kau ukirkan sebaris pesan pada daun,

Ketika senja mulai menangis dalam dekapan awan.

Serangkai aksara yang terus mengalir dalam darahku,

Yang menebarkan kepedihan raut emosional.

Meski kemudian, siur angin membawa pergi.

Hujan pun ta peduli hingga merobek-robek tiada sisanya.

bayangan ragaku basih, 

memikis tiada henti.

Walau kemudian sang lealitis menenggelamkan senyuman kebalik tanah basah, hingga goresan mengasa bait-bait pena derita masih tetap kokoh.

Ribuan kali menahan derita ini, darah mendidih memberontak menahan amukan koloni,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline