Lihat ke Halaman Asli

melkianus koparihi

Hidup adalah anugrah

Konsep Manusia dan Kejatuhannya dalam Dosa

Diperbarui: 25 Mei 2019   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Konsep Manusia dan Kejatuhan manusia dalam Dosa

A. Pengertian

Dalam bahasa Yunani Antropos artinya manusia. Khususnya dalam PB manusia merupakan bagian terpenting dalam seluruh ciptaan. Sekalipun dalam PL hubungan antara manusia dengan Allah yang merpakan sebab musibah tindakan Kristus yang mendamaiakan, diapandang sebagai tanggung-jawab manusia. Jadi PB tidak membahas lagu tentang keburukan manusia tetapi Manusia dipandang begitu tinggi nilainya dari benda, tumbuhan lainnya dan hewan sehingga dapat melakukan segala sesuatu dalam kehidupannya . Namun Yesus menekankan bahwa memperoleh keadaan manusia yang utuh bukan fisik atau jasmani yang ideal namun nilai-nilai rohanilah yang harus diutamakan. (Mat 16:26, Mar.8:37, Luk 9:25).

B. Masalah-masalah dalam Konsep Manusia dan Kejatuhan ke dalam Dosa,

Manusia dihukum dan diberi kasih Karunia

Kejatuhan manusia kedalam dosa di taman Eden telahmengakibatkan kematian manusia terpisah dari Allah. Manusia dihukum karena melanggar perintah Allah. (Kej.2:16-17). inilah konsep manusia jatuh kedalm dosa sehingga pengaruhnya bukan hanya kehilangan kemuliaan Allah tetapi menjalar sampai kepada bumi menjadi terkutuk dengan terpisahnya manusia dari Allah. Karena itu semua manusia binasa. Dalam PB kata dosa dipakai hamartia yang artinya kegagalan untuk mencapai sasaran.

Menurut matius 1Kata marturia ini muncul beberapa kali dalam kitab-kitab Sinoptik dan kata ini sering dipakai dalam hubungan dengan pengakuan dosa (Mat.3:6; Mrk 1:5). Dalam agama Yahudi dosa berarti pelanggaran terhadap Allah yang juga menuntut pertobatan.    

Oleh karena pelanggaran yang begitu berat inilah yang membuat menusia menjadi pribadi yang tidak berdaya sehingga membutuhkan keselamatan. Karena itu PB baru menjelaskan bahwa keselamatan hanya karena anugerah (Ef.2:1-12). Lebih khusus lagi bahwa Keselamatan menjadi terang benderang karena Yesus memproklamirkan diri-Nya adalah jalan keselamatan satu-satun-nya (Yoh.3:16; 14:6). Serta kedatangannya bukan meniadakn hukum tarat tetapi menggenapi-Nya (Ti.5:17).

Yesus menjadi korban tebusan di kayu salib, Dia anak domba Allah korban sejati dengan darah suci dengan kematiannya, taurat tidakl agi menjadi patokan untuk menerima janji-janji Allah. Manusia sungguh merdeka karena tidak takluk oleh kekuasaan-kekuasaan perhambaan dunia ini tetapi hidup dalam kemerdekaan yang sesungguhnya, artinya dalam hubungan dengan Dia yang benar-benar adalah merdeka dan memerdekakan manusia yang percaya. 

 
D. Daftar Pustaka
Peels Rik. The Effects of Sin upon Human Moral Cognition 2010. -
Hasibuan Otto, Menyuarakan Kebenaran dan Keadilan, (Jakarta: 2014), hal 9.14.
Niftrik Van., Dogmatika Masa Kini, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2008), hal. 133-135.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline