Pertumbuhan perekonomian sesuatu Negeri tidak terlepas pergantian kondisi perekonomian dunia. Akibat pergantian tersebut sangat bergantung pada tingkatan keterbukaan, struktur serta kepekaan dari sesuatu perekonomian. Indonesia selaku salah satu Negeri yang menganut sistem perekonomian tersebut tidak terlepas pula dari pengaruh arus perekonomian dunia, paling utama yang berkaitan dengan harga migas, kurs valuta asing, suku bunga, pinjaman luar negara serta investasi swasta langsung.
Hukum perdagangan ataupun perniagaan internasional ialah bidang hukum yang berkembang dengan pesat. Pesatnya pertumbuhan tersebut sangat diakibatkan dengan adanya jasa teknologi( spesialnya teknologi data/informasi) sehingga transaksi- transaksi dagang terus menerus menjadi cepat. Batas- batas negera bukan lagi halangan dalam bertransaksi, apalagi karena pesatnya para produsen tidak butuh memahami ataupun mengenali siapa rekanan dagangnya yang terletak jauh di belahan bumi lain, perihal ini nampak dengan lahirnya transaksi- transaksi yang disebut dengan ecommerce.
Jaman terus menjadi moderen, kebutuhan manusia kian terus meningkat. Banyak produsen yang menghabiskan pikiran- pikiran yang kreatif untuk meningkatkan mutu produknya, supaya sanggup bersaing dalam merebut pasar sebab tingginya persaingan produsen terkadang menimbulkan salah satu produsen melaksanakan persaingan tidak sehat. Dalam persaingan yang terjadi terkadang produsen melakukan sesuatu yang melanggar aturan dalam hukum perdagangan yang memiliki tujuan agar saingan produsenya mengalami kerugian( bangkrut) yang berskala besar. Jadi untuk melindungi persaingan prosuden harus dibutuhkan etika perniagaan atau etika dalam dunia perdagangan.
Etika perniagaan merupakan standar dan penilaian moral yang diterima di dalam dunia perniagaan. Perniagaan merupakan satu set nilai serta peraturan yang merangkumi peraturan yang baik ataupun kurang baik di dalam pembedahan perniagaan. Pada kebiasaannya pihak kerajaan, orang ramai, pesaing serta orang memastikan apa yang boleh diterima universal. Selaku contoh, seseorang usahawan yang beretika pada kebiasaannya merupakan seseorang yang jujur serta amanah
Perlindungan konsumen mencakup berbagai aspek, antara lain tidak terbatas pada tanggungjawab produk (product liability), hak privasi (privacy rights), praktik bisnis yang tidak adil (unfair business practices), penipuan (fraud), kekeliruan (misrepresentation), dan interaksi konsumen/bisnis lainnya. Konsep perniagaan yang berkeadilan memiliki syarat yakni, keadaan dimana pelaku usaha harus mempraktikkan dan mempromosikan pemberian informasi yang akurat dan meyakinkan bagi konsumen dalam setiap promosi dan peredaran barang dan/atau jasa (sebelum konsumen membeli produk barang dan jasa), dan di dalamnya menyangkut keamanan produk. Apa yang ditampilkan oleh dunia usaha atas sebuah produk barang dan/atau jasa dalam iklan adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi perlindungan konsumen. Di dalam sebuah perniagaan yang ingin adil tidak akan terwujud dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan pihak ketiga yaitu pemerintah dan konsumen.
Berbagai kecurangan yang terjadi di dunia perniagaan oleh pelaku usaha sudah dimulai dan dapat terjadi sejak tahap proses produksi, pemasaran, distribusi, sampai dengan tahap konsumsi. Seringkali praktik usaha semacam ini dilakukan alasan bertahan dalam persaingan usaha atau guna untuk mendapatkan keuntungan. Di samping itu lemahnya kebijakan dan pengawasan oleh instansi pemerintah atau penegak hukum terkait, berdampak pada tumbuhnya praktik usaha yang tidak adil/curang tersebut yang akhirnya (pasti) melahirkan kerugian di tingkat konsumen.
Jadi di dunia perniagaan memang sangatlah penting harus ada nya etika dalam perniagaan . Etika perniagaan sangatlah penting untuk orang pembisnis kerana ia harus bisa menyesuaikan antar perniagaan dengan nilai dan keinginan masyarakat. Pelaku usaha dan perniagaan dijangka mematuhi Akta dan Undang-undang yang berlaku dan pemerintah harus lebih memperkuat hukuman untuk pelaku yang melakukan kecurangan terhadap masyarakat. Selain dari peraturan dan akta perniagaan, keputusan beretika dapat memperkuat hubungan dan Kepercayaan dalam dunia perniagaan. Keputusan perniagaan yang tidak beretika bukan sahaja menghilangkan kepercayaan pelanggan tetapi juga melemahkan perniagaan di kemudian hari kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H