Lihat ke Halaman Asli

Badai Musim Kemarau

Diperbarui: 24 November 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunyi yang kutunggu telah jumpa, hari berbalas girang telah bertemu

Hatiku sungguh besar, tak sabar melihatnya

Si polos bergerak, menghancurkan isi gurun kosong itu

menahan pedih hingga jatuh, tertarik paksa oleh kenyataan

Menusuk ku dengan sadar, begitu hangat darah yang tumpah

Derainya melebihi badai hujan di musim kemarau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline