Lihat ke Halaman Asli

L.O.V.E

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Love is when you take away the feeling, the passion, the

romance - and you find out you still care for that person.
Love comes to those who still hope even though they've been

disappointed, to those who still believe even though they've been betrayed, need to love those who still love even though they've been hurt before.
Love is like a rumor, everyone talks about it, but no one truly knows.
Love is like a wind. I can't see it, but I can feel it.

LOVE. Cinta. Ada banyak definisi dari kata2 Love.

Tetapi, apakah kata-kata itu benar-benar dari hati? Apakah di kehidupan nyata itu berlaku? Maksud saya, tidak hanya berupa kata-kata atau tulisan.

Saya punya cerita. Teman saya, Matthew (nama samaran) dia bilang, dia lagi dekat dengan teman perempuannya Avril (nama samaran). Kemana-kemana mereka selalu bareng, dari pergi nonton ramai-ramai, sampai pergi berdua juga termasuk sering. Mereka sering berbagi cerita. Matthew bercerita pada saya, dia merasa cocok dengan Avril, dia pengen Avril menjadi pacarnya. Tapi, belum sempat Matthew mengungkapkan perasaannya, Avril ternyata sudah pacaran dengan lelaki lain. Ternyata dia menganggap Matthew tidak lebih hanya seorang sahabat.

Apa yang dilakukan Matthew kemudian? Dia tetap dekat dengan Avril. Dia berusaha menjadi sahabat yang baik bagi Avril.

Kemudian Matthew dekat lagi dengan seorang perempuan. Dia telah berhasil melupakan perasaannya kepada Avril dalam waktu yang cukup lama. Dia dekat dengan seorang perempuan bernama Juliet (nama samaran) dan akhirnya mereka pacaran. Avril yang mengetahui hal ini, dia marah, dia cemburu kepada Juliet. Padahal, Matthew masih menjadi sahabat yang terbaik bagi Avril. Avril tidak menyadari kalau sebenarnya dia sayang Matthew selama ini. Avril putus dengan pacarnya dan meminta Matthew memutuskan Juliet juga.

Wew, seperti di sinetron2 yah ceritanya? :)

Jujur, saya pernah merasa sebal terhadap Avril (Avril, sorry! Lo udah tau kan alasan gue? =D)

Yang ingin saya bahas disini, ketika anda merasa nyaman dengan seseorang pikirkan lagi hal itu, benar atau tidaknya anda merasa nyaman. Jangan sampai hal itu terlambat, seperti Avril, yang pada kenyataannya ternyata tidak bisa kehilangan Matthew. Ketika anda sudah berani jatuh cinta, anda harus terima resiko untuk bertepuk sebelah tangan, kalau ternyata orang yang dicintai tidak merespon balik seperti yang diharapkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline