Lihat ke Halaman Asli

Industri Ritel Masih Bisa Bersaing dengan E-Commerce

Diperbarui: 14 Maret 2019   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img: Artem Bali/Pexels

                                                                                                                              

*Artikel ini ditulis oleh Melissa Ries, General Manager Asia Pasifik dan Jepang, TIBCO Software

Wilayah Asia Tenggara semakin hari semakin berkembang. Dalam hal pertumbuhan ekonomi, kesepuluh negara yang membentuk blok perdagangan ASEAN kini setara dengan ekonomi terbesar kesembilan di dunia. Dari 2010 hingga 2020, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) ASEAN diproyeksikan mencapai 5 persen; Vietnam ditargetkan untuk mengalami pertumbuhan rata-rata 6,8 persen dalam dekade ini, dan Indonesia mencapai 5,5 persen. 

Kondisi ekonomi yang berkembang di kawasan ini juga terlihat dalam kemajuan yang stabil dalam tingkat pendapatan, terciptanya konsumen muda yang tinggal di perkotaan, bertambahnya kelas menengah yang berpikiran kritis dalam jumlah masif dan tumbuh cepat yang haus akan pengalaman ritel digital yang ditawarkan melalui teknologi. 

Berkembangnya masyarakat yang paham digital

Pada tahun 2020, mayoritas (60%) dari milenial dunia (18-29) akan berada di Asia. Menjadi masyarakat digital, generasi milenial tentu bergantung kepada perangkat mobile untuk memenuhi semua kebutuhan mereka - melakukan pembelian, melakukan penelitian, memanggil taksi, atau bahkan memesan tiket penerbangan. 

Berkembangnya sektor e-commerce

Dengan pertumbuhan ekonomi yang melonjak, akses internet menjadi lebih terjangkau. Peningkatan bertahap dalam rasio harga terhadap kinerja perangkat seluler - ditambah dengan peningkatan daya tahan baterai - telah membantu konsumen memintas hambatan infrastruktur, terutama di pasar yang kurang berkembang. 

Dengan perangkat seluler yang mampu membuka sebagian besar akses internet, ponsel tentu merevolusi perilaku konsumen ritel, seperti memungkinkan pembeli untuk meneliti barang saat berada di toko. Alat-alat seperti kode QR, kupon online, dan bahkan dengan penambahan augmented-reality dapat membantu toko ritel memanfaatkan tren ini. 

Ditambah lagi masyarakat yang paham teknologi di Kawasan Asia Tenggara yang semakin melejit berbarengan dengan pesatnya penggunaan e-commerce, dengan penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh Google dan perusahaan investasi Temasek Holdings, diperkirakan bahwa penjualan e-commerce di Asia Tenggara akan tumbuh sebesar 32% 10-year CAGR (tingkat pertumbuhan tahunan gabungan) dari $ 5,5 miliar pada 2015 menjadi $ 88 miliar pada tahun 2025, di mana mereka akan meningkatkan 6% dari total penjualan ritel. 

Pertumbuhan dan evolusi e-commerce di Indonesia 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline