Transportasi umum merupakan hal yang sangat penting di kota-kota besar demi kelancaran mobilitas masyarakat. Kota Surabaya sendiri telah menyediakan beberapa sarana transportasi umum, namun yang paling iconic adalah Suroboyo Bus. Warga Surabaya pasti sudah tidak asing lagi dengan Suroboyo Bus. Bus berwarna merah dan besar ini, dapat dengan mudah kita jumpai di jalan atau halte pemberhentian bus. Suroboyo Bus hadir sebagai moda transportasi warga Surabaya jika ingin berpergian baik dari Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat, bahkan hingga ke Terminal Purabaya, Terminal Joyoboyo, dsb. Halte atau tempat pemberhentian Suroboyo Bus telah di rancang dengan sedemikian rupa sehingga selalu berhenti di titik yang tepat seperti; tempat wisata, daerah perkantoran, pusat kota, terminal, dan yang paling penting bagi seorang mahasiswa adalah berhenti di daerah kampus. Suroboyo Bus dapat membawa kita ke 3 kampus besar di Kota Surabaya, yaitu; UNAIR, ITS dan UNESA.
Tentunya sebagai mahasiswa UNAIR, saya turut berbahagia dan antusias akan keberadaan Suroboyo Bus ini. Apalagi saya merupakan mahasiswa yang merantau dari Jakarta dan belum memiliki pengetahuan yang luas akan kota Surabaya. Akan tetapi dengan adanya Suroboyo Bus, saya dapat mengeksplor hal-hal baru di Kota Surabaya dengan mudah seperti mengunjungi tempat wisata dan tempat bersejarah. Suroboyo Bus juga menjadi salah satu alternatif saya ketika ingin berpergian atau melakukan mobilitas baik itu ke kampus atau tempat lainnya karena praktis, nyaman, dan terjangkau. Terhitung sudah hampir kurang lebih 3 bulan ini saya sering sekali menaiki Suroboyo Bus. Saya dapat mengatakan Suroboyo Bus praktis karena kita dapat memantau pergerakan bus melalui aplikasi "Teman Bus" atau memperhatikan timetable yang tersedia di halte pemberhetian. Kemudian selama diperjalanan, saya juga merasa sangat nyaman ketika berada di Suroboyo Bus berkat kondisi bus yang dingin dan bersih. Bisa dikatakan saya tidak pernah melihat adanya satupun sampah yang berserakan di bus. Selain itu para supir dan kondektur Suroboyo Bus sangatlah ramah dan informatif ketika saya bertanya seputar rute atau pemberhetian selanjutnya. Tentunya Suroboyo Bus bebas dari preman, pungli, dan pedagang asongan serta terdapat tempat duduk khusus wanita dan kursi prioritas yang membuat kita lebih nyaman dan tenang ketika berada di Suroboyo Bus. Untuk soal tarif perjalanan, hanya dengan Rp. 2.500 bagi pelajar/mahasiswa dan Rp.5.000 bagi umum atau kita dapat menukarkan botol-botol plastik bekas dengan tiket bus di tempat penukaran, kita dapat menaiki Suroboyo Bus dengan durasi tiket perjalanan selama 2 jam. Namun kabar baiknya, sampai hari ini untuk jenis Suroboyo Bus Trans Semanggi belum dikenakan tarif biaya perjalanan atau gratis.
Dari hasil pengamatan saya, biasanya Suroboyo Bus yang memiliki kondektur menandakan bahwa bus tersebut berbayar. Ketika masuk dan mendapatkan tempat duduk yang nyaman, kondektur akan mendatangi kita dan mengarahkan kita untuk melakukan pembayaran dengan Flazz atau QRis. Selain itu, menurut saya dengan kita bermobilitas dengan Suroboyo Bus kita juga turut mengurangi tingkat kemacetan kota Surabaya karena berkurangnya volume kendaraan dan juga secara tidak langsung akan menurunkan tingkat polusi udara akibat asap kendaraan. Kita juga dapat mengurangi limbah sampah plastik dengan menukarkan botol plastik bekas menjadi tiket Suroboyo Bus. Sedikit saran dari saya untuk Suroboyo Bus, semoga kedepannya jam operasional Suroboyo Bus dapat dibuat selama 24 jam sehingga semakin memudahkan kita semua untuk bermobilitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H