Lihat ke Halaman Asli

Melinda

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Waswas dalam Salat di dalam Kitab Asnaful Magrurin

Diperbarui: 17 Juni 2023   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: https://www.duniasantri.co/keraguan-penyakit-dari-bisikan-setan/

WASWAS DALAM SALAT DI DALAM KITAB ASNAFUL MAGRURIN

ORANG-ORANG YANG TERTIPU DARI KELOMPOK AHLI IBADAH DAN AMAL 

Dalam KBBI, terdapat kata Salat yang bermakna rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah SWT., yang wajib dilakukan oleh setiap muslim dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu. Rukun Islam ini dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Dalam menunaikan ibadah salat terkadang seseorang dihinggapi rasa waswas. Waswas adalah perasaan ragu, kurang yakin dan khawatir. Dan perasaan itu muncul karena setan yang sangat senang sekali menggoda manusia.  

Seperti yang dijelaskan dalam Kitab Asnaful Magrurin, kelompok kedua, orang-orang yang tertipu dari kelompok ahli ibadah dan amal adalah waswas dalam niat salat.

“Kelompok yang lain ialah orang yang sangat waswas di dalam niat salat, setan tidak akan meninggalkannya sehingga ia bisa yakin dengan niat yang benar, namun setan terus membuatnya waswas sehingga ia tertinggal berjama'ah. (Bahkan) setan akan mengeluarkan salat dirinya dari waktunya. Jika sudah menyempurnakan takbiratul ihram, dalam hatinya ada keraguan-keraguan tentang keabsahan niatnya. Terkadang setan membuatnya waswas ketika takbir, sehingga ia mengubah bentuk takbirnya karena sangat berhati-hatinya ia tertinggal dari mendengar bacaan fatihah. Hal ini ia lakukan pada awal salat, lalu ia lalai pada keseluruhan (salat)nya, tidak bisa menghadirkan hatinya dan ia tertipu dengan hal tersebut. Dan ia pun menjadi tidak mengetahui bahwa hadirnya hati di dalam sholat adalah wajib. la ditipu oleh setan sambil menghiasi dirinya dengan perkara di atas. Lalu setan berkata kepadanya: ‘kehati-hatian itu membedakan dirimu dengan orang awam. Sedangkan kamu berada dalam kebaikan di sisi tuhanmu.”

Dalam kelompok kedua ini sangat dijelaskan usaha setan untuk menggoda manusia dalam salatnya. Dimulai dari niat salat hingga manusia tertinggal berjamaah, saat takbiratul ihram ragu dalam keabsahan niatnya, dan sampai menggoda saat takbir, sehingga ia mengubah bentuk takbirnya karena sangat berhati-hati tertinggal dari mendengar bacaan fatihah. Ini dilakukan setan pada awal salat agar manusia lalai dalam keseluruhan salatnya. Padahal hadirnya hati dalam salat adalah wajib.

Lantas, bagaimana cara menghilangkan waswas dalam salat? yaitu yang pertama, mencari perlindungan Allah Swt atau mengucapkan taawudz. Kedua, memperbanyak membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw. Ketiga, memperbanyak berdzikir pada Allah Swt dan Keempat, Memfokuskan diri dalam beribadah. 

Hal ini menunjukkan betapa setan memang hadir menggoda di tengah orang beriman, betapa tinggi keutamaan ibadah shalat hingga setan merasa perlu hadir menimbulkan waswas pada batin orang yang shalat, dan menunjukkan kaitan antara keimanan dan ibadah shalat.  Wallahua’lam biishawaab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline