Lihat ke Halaman Asli

Melinda Harumsah

Writer Islam Kaffah

Terluka oleh Lisan Lebih Menyakitkan daripada Luka Tubuh

Diperbarui: 5 Desember 2024   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : galeri pribadi 

Terluka Oleh Lisan Lebih Menyakitkan Daripada Luka Tubuh

Oleh : Melinda Harumsah, S.E

Luka merupakan cedera serius, terutama luka dalam pada kulit. Namun, hal-hal seperti harga diri dan perasaan juga dapat terluka.

Terluka nya tubuh, mungkin dapat disembuhkan. Tapi, terlukanya hati, akan sulit untuk disembuhkan.

Yup,
Pada dasarnya manusia memiliki "baqo" atau hak untuk mempertahankan diri. Sebagaimana, ketika ia merasa terganggu, gharizah nya akan naik, tingkat perasaan nya akan bergejolak. Upaya dalam mempertahankan diri nya akan memuncak. Itulah mengapa fitrah nya manusia yang Allah karuniakan dengan kelebihan memiliki hati. 

Bicara tentang hati, berarti bicara soal perasaan. Maka wajar jika ada orang yang sangat sulit untuk merubah ego nya, karena dari munculnya ego itu yang berasal dari "baqo" nya manusia.

Tingkat mempertahankan diri manusia berbeda-beda, jika ia disakiti perasaan nya, ada yang sembuh dengan jangka waktu yang pendek, ada pula dengan waktu yang panjang.

Keikhlasan batin seseorang, berbeda pula kondisinya. Namun, hal yang perlu kita sadari bahwa terjadinya luka lisan lebih menyakitkan daripada luka tubuh.

Tentang pepatah "mulutmu harimaumu" menggambarkan bahwa ucapan yang keluar dari lisan itu sangan menakutkan.

Lisan ibarat pedang bermata dua, artinya ucapan yang kita keluarkan bisa menimbulkan kebaikan, dan juga bisa memberikan kejahatan atau perkataan menyakitkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline