Sulit untuk mengetahui penyebab pasti kematian misterius puluhan kucing di Sunter hanya dengan 2 petunjuk yang ada, bahkan nampaknya hasil analisa laboratorium yang ditunggu-tunggu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
Penyebab kematian puluhan ekor kucing peliharaan secara mendadak di wilayah RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menjadi misteri.–dikutip dari Kompas.com 13/07/2023, 18:25 WIB
Menurut berita yang beredar, sebanyak 24 ekor kucing terhitung sejak tanggal 6 Juli 2023, mereka semua memiliki kesamaan, yaitu mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan air seni sesaat sebelum kematian.
Akan tetapi, sulit untuk memastikan penyebab pasti kematian puluhan kucing ini tanpa analisis dari laboratorium. Hal ini karena dua petunjuk mengenai kematian para korban yang diinformasikan oleh warga terlalu minim.
Kejang-kejang yang berujung kematian bisa saja terjadi akibat keracunan atau pun penyakit lainnya yang menyerang kucing, seperti rabies, toxoplasmosis, dan AIDS kucing (FIV).
Di samping itu, keluarnya air seni kucing sesaat sebelum kematian ini juga kemungkinan disebabkan adanya gangguan pada saraf kucing akibat kejang.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan untuk menduga siapa tersangka langsung (penyebab kematian) maupun tersangka tidak langsung (penyebar penyakit) atas kematian 20 ekor kucing peliharaan dan seekor kucing liar ini, serta 3 ekor kucing lainnya.
Faktor-faktor tersebut, antara lain:
- Usia kucing;
- Ras kucing;
- Jenis makanan atau minuman dan pola makanan;
- Perilaku kucing;
- Kebersihan lingkungan tempat tinggal; dan
- Lokasi yang sering didatangi kucing; serta
- Siapa saja yang melakukan kontak dengan para kucing sebelum kematian.
Hanya saja, selagi menunggu keluarnya hasil laboratorium, ditambah dengan jumlah korban kucing yang terus meningkat, warga RW 05 Sunter tentu saja merasa resah.
Kesulitan Analisis Laboratorium
Meski meresahkan karena tentu warga tidak ingin kucing kesayangannya menjadi korban, warga juga harus memahami bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan kecepatan analisis laboratorium.
- Jumlah sampel;
- Jenis sampel: air liur, darah, potongan organ, kotoran hewan, dsb;
- Metode dan waktu pengumpulan sampel;
- Kondisi penyimpanan sampel, baik selama perjalanan maupun saat di laboratorium;
- Mempertimbangkan tipe agen yang dicurigai, apakah penyebabnya merupakan keracunan bahan kimia atau infeksi mikroorganisme; kemudian
- Menentukan metode analisis yang tepat.
Bila penyebabnya adalah mikroorganisme, maka sampel mikrob harus ditumbuhkan terlebih dahulu. Beberapa jenis mikrob mudah untuk diperbanyak dan dianalisis.