"Apa yang akan Anda lakukan, jika menemukan sebuah artikel terindikasi plagiat?"
Terkejut? Bingung? Sedih? Marah? Atau tidak bereaksi apa pun? Alias mendiamkan dan bersikap apatis?
Saya menemukan sebagai pembaca tersebut, saya merasa terkejut dan bingung. Mau melaporkan, tapi ada ragu dan juga rasa takut.
Kejadian tak terduga ini saya alami sendiri belum lama ini. Akan tetapi yang diplagiasi bukanlah tulisan milik saya, melainkan tulisan milik orang lain.
Hal ini terjadi ketika saya sedang membaca artikel terkait cuti 6 bulan RUU KIA. Saya menemukan sebuah artikel dari portal berita yang menurut saya cukup terkenal melakukan plagiasi. Dari yang saya lihat, konten artikel tersebut terindikasi 99% plagiat, sedangkan 1% yang berbeda hanya terletak pada judulnya.
Bagaimana saya menyimpulkan artikel tersebut terindikasi plagiat?
Pertama, melihat tingkat kemiripan kedua artikel. Saya menemukan dua artikel dengan tingkat kemiripan hingga 99% mirip atau sama, baik dari segi konten, heading, dan titik koma. Yang berbeda hanya judul dan nama penulisnya saja.
Kedua, melihat dari tanggal dan waktu publikasi, saya menyimpulkan bahwa situs portal berita inilah yang melakukan plagiasi dan bukan sebaliknya.
Artikel 'asli' sudah dipublikasikan kurang lebih satu hari sebelumnya. Saya ingat membaca artikel tersebut malam hari sebelumnya.
Sedangkan, artikel 'plagiat' di portal berita terbit keesokan harinya. Tanpa mencantumkan baik nama penulis dan situs sumber tulisan asli.
Yang disayangkan adalah meskipun tulisan tersebut memang dipublikasikan dalam situs dengan lisensi terbuka. Berarti tulisan ini memang diperbolehkan untuk disebarluaskan. Namun bukan berarti, tulisan tersebut bisa diakui oleh orang lain tanpa menyebutkan sumber aslinya.
Dalam situs sumber pun, penulis sudah mengungkapkan bahwa penulis tidak memiliki afiliasi di luar situs publikasi artikel sumber.