Lihat ke Halaman Asli

Melika Fifany

A dreamer

Gosipmu Membunuh Karakterku

Diperbarui: 30 Juni 2018   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: zetizen.com

Apa yang salah dengan perbedaan ?

Setiap manusia diciptakan berbeda. Pada dasarnya kodrat manusia adalah berbeda.

Tidak perlu berbuat agar menjadi sama dengan yang lainnya. Justru keunikan tersendiri adalah menjadi berbeda dengan orang lain. Tidak ada hal yang harus diperdebatkan agar menjadi sama dengan orang lain. 

Caramu memandang, melihat, berpikir, berperilaku, semuanya berbeda dan Sang Penciptamupun mengijinkan perbedaan itu.  Perbedaan itu ketika ada sesuatu hal yang kurang dari dalam dirimu, tetapi ada hal yang lebih di dalam diriku, begitu juga sebaliknya. 

Dengan adanya perbedaan, seharusnya kita bisa saling melengkapi. Aku melengkapimu dan kau melengkapiku. Alangkah indahnya perbedaan yang terjalin di antara kita. Aku dan kau saling membutuhkan.

Kenapa pada akhirnya manusia takut menunjukan identitasnya yang berbeda, itu karena tidak adanya kesepakatan akan adanya 'toleransi' dalam perbedaan. Manusia ingin segala sesuatunya sama karena mereka tidak menginginkan suatu persaingan. 

Persaingan untuk lebih baik, lebih cerdas, lebih berkuasa, lebih hebat, dan hal lebih lainnya. Keberanian untuk menunjukan perbedaan, itu artinya siap untuk dihujat, dijauhi, bahan gosipan dan hal-hal menakutkan lainnya. Setiap kali melihat perbedaan, apakah secara radikal kita mencoba untuk menolaknya ?

Selama aku masih di jalan yang benar dan kaupun begitu, tidak ada yang salah dengan perbedaan kan ? Jika ada yang tidak baik denganku, bisakah kau memberitahukanku tanpa menghakimiku ? 

Aku tidak ingin perbedaan yang ada di antara kita membuat kita semakin menjauh. Kita bisa sama-sama melihat bahwa ketika tinggi, rendah, lebar, sempit, warna yang berbeda menjadi harmonisasi dalam kehidupan. Tapi kenapa ketika kau berbeda denganku, kau memaksaku untuk sama denganmu ?

Jika engkau menudingku melakukan hal begini dan begitu, cobalah bertanya pada dirimu sendiri, "Kalau aku berada di posisinya, apa yang aku perbuat ?" Jangan menilai dari apa yang nampak, tapi cobalah mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jika kau tau alasan mengapa aku seperti ini, kaupun pasti tau untuk menilai dan meresponku.

Jika di dalam Alkitab tertulis, di mana satu atau dua orang berkumpul di situ Tuhan  berada, tetapi pada kenyataannya yang berada bukanlah Tuhan tetapi si Iblis yang mencoba menjatuhkan manusia dengan perkataan. Gosip bukanlah sesuatu yang benar. Gosip bukanlah cara untuk membuat suatu perubahan. Gosip bukanlah suatu bukti kasih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline