Lihat ke Halaman Asli

Berkat Rilis Lagu

Diperbarui: 12 Februari 2024   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Selama ini saya banyak nyanyikan lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus sekarang sudah 172 negara mungkin masih bisa tambah lagi sebisanya atau sampai Vatikan. Maksimal 1 minggu saya jadi 1 lagu kebangsaan di YouTube atau bisa lebih kalau lagunya gampang atau tidak ada pekerjaan lain. Sebagian dari lagu-lagu kebangsaan negara-negara yang saya nyanyikan itu di-share oleh orang-orang lain yang tertarik dengan lagu nyanyian saya itu karena pakai gaya bebas dan banyak improvisasi. Lalu ada yang mengusulkan agar saya nyanyi lagu Gospel saja tapi hanya nyanyi di rumah saja dan tidak usah dimasukkan medsos krn bnyk yg bisa nyanyi jadi sedikit views. Lebih dihargai nyanyi lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus karena itu adalah bakat langka yang sangat jarang dimiliki orang pada umumnya. Berkat lagu kebangsaan negara-negara saya mulai bisa nyanyi dari nada terendah sampai tertinggi. 

Setelah bos saya suruh saya ciptakan lagu, maka sejak itu saya mulai menciptakan lagu Gospel lalu saya rilis di semua platforms dengan recording, edit, dan mixing mastering tapi tetap harus ada bakat menyanyi meskipun suara tidak bagus tapi masih ada potensi untuk jadi merdu via mixing mastering. Kalau suara setelah mixing mastering jauh lebih bagus dari aslinya berarti suaranya tidak merdu, tapi kalau dimixing mastering suaranya tidak jauh beda dengan aslinya berarti suaranya merdu. Recording harus mengikuti irama gubahan lagu jadi suara rekaman beda dengan suara aslinya bahkan yang pernah punya kaset biasa karena zaman dulu rekaman via kaset karena belum ada medsos dan platforms. 

Jadi suara rekaman di kaset jadul beda dengan yang direcording dengan recorder smartphone atau alat perekam khusus yang bisa bikin suara jernih. Tapi tetap harus ada bakat nyanyi dan lebih dihargai lagu ciptaan sendiri daripada cover karena cover harus minta ijin dan bayar pencipta lagu. Meskipun lagu Gospel tapi genrenya alternatif/indie. Sebelum merilis lagu ciptaan sendiri, saya coba iseng ikut vocal free trial dan ketika diuji saya nyanyikan lagu kebangsaan dan lagu Gospel jadul. Lalu coach anjurkan minum air mineral sebelum nyanyi, lakukan pemanasan sebelum mulai menyanyi dan sebaiknya jangan ada suara mendesah ketika nyanyi karena itu suara bocor meskipun banyak yang nyanyi suara bocor.

 Saya boleh dibilang tidak ada suara bocor tapi diminta belajar pemanasan, vibrasi, nada tinggi dengan suara melengking, intonasi, artikulasi, nyanyi menurut ketukan musik dan nyanyi lagu modern termasuk Gospel dan lagu pop atau klasik. Bisa secara online tapi saya tidak jadi karena lebih mantap kalau tatap muka. Selama ini saya nyanyi gaya bebas dan banyak improvisasi unik karena tanpa musik dan boleh digunakan pada lagu kebangsaan negara-negara asal acara pertandingan, menyanyi di studio, mengajar, dll. tapi tidak boleh dikomersilkan. 

Kalau lagu-lagu wajib nasional Indonesia boleh dirilis tapi tentu makan waktu lebih lama daripada lagu ciptaan sendiri. Lebih dihargai rilis lagu ciptaan sendiri sehingga royalti bisa diterima lebih banyak daripada dipotong biaya ijin dan cover lagu ciptaan orang lain. Setelah rilisan lagu Gospel ciptaan sendiri dimuat di semua platforms, saya coba mau ikut vocal free trial tapi ketika saya tunjukkan rilisan lagu Gospel ciptaan sendiri dengan genre alternatif/indie, lalu tidak ada balasan lagi. Berarti perlu koreografi yang benar dan belajar tidak demam panggung agar lebih cepat populer dan kostum yang bagus dan ada coach yang bingung ketika saya nyanyi lagu kebangsaan karena genrenya sangat asing dan tidak dikenal. Coba dicocokkan dengan piano biasa sulit cari nada yang benar-benar pas kecuali piano tingkat mahir karena bisa improvisasi atau musik khas. 

Karena itu saya diminta belajar lagu umum yang mudah ditirukan oleh semua orang. Jadi lagu Gospel ciptaan sendiri digubah arranger agar lebih mudah dinyanyikan semua orang dan tidak berbau daerah agar cepat populer. Semoga saya yang mulai merintis sebagai artis musik genre alternatif/indie bisa berguna bagi semua orang dan memberikan inspirasi buat semua orang karena liriknya penuh dengan ajaran Dan petuah dan lirik Dan genrenya termasuk langka dibandingkan dengan genre lain terutama pop. Jadi kapan-kapan saja belajar lagu modern dan koreografi, mungkin lebih cepat bisa karena sudah biasa nyanyi lagu kebangsaan negara-negara yang tingkat kesulitannya tinggi dan lagu ciptaan sendiri yang juga sulit dan berbau daerah sehingga digubah menjadi lebih mudah dinyanyikan semua orang. Hanya orang yang termasuk gifted and talented yang bisa begitu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline