Lihat ke Halaman Asli

Meliana Aryuni

Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Kreasi Mie pada Menu Berbuka Teman Kost

Diperbarui: 22 Maret 2024   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Polina Tankilevitch/www.pexels.com/

Terus terang nih saya belum pernah ngekost dan merasakan ngekost sewaktu sekolah atau kuliah. Namun, saya berteman dengan anak-anak kost yang di satu rumah ada 4 atau 5 anak kost. Saya kira keadaannya 11/12 mirip dengan keadaan saya sewaktu merantau dulu yang serba terbatas untuk mengakses makanan berbuka kali, ya. Apa mungkin beda, ya?

Baiklah, kalau tidak sama, saya ceritakan saja saat berteman dengan teman kampus yang ngekost di dekat kampus, ya. Berteman dengan anak kost itu membuat saya belajar banyak hal. Dari mereka saya belajar arti sebuah perjuangan, berhemat, berbisnis, dan tetap berkuliah dengan kondisi apa adanya.

Ada banyak cerita antara saya dan mereka. Apalagi ditambah kisah mereka di kosan itu. Enggak ada makanan, sahur kesiangan, berbuka seadanya, atau saling berbagi dengan sesama teman kost.

Rumah kost teman saya terletak tidak jauh dari kampus, sekitar 50 meter kali, ya. Di sana tempat saya beristirahat sejenak saat menunggu dosen. Di sana tempat saya makan siang dan pernah saya diajak berbuka dengan mereka. Berbuka puasa? Iya, berbuka puasa di kosan mereka.

Menu Berbuka
Di antara anak kost yang ada di sana, ada beberapa anak kost yang termasuk 'kaya', makanannya agak mewah. Namun, teman saya termasuk anak kost yang sederhana, yang datang dari sebuah desa. Jadi, makanan yang sering ditawarkan saat saya ke sana adalah menu yang sederhana.

Ketika Ramadan, saya pernah diajak berbuka bersama. Beberapa teman kos itu datang ke sebuah kamar dan membawa makanannya masih masing. Saya ikutan bawa dong, meskipun gorengan saja. Mau tahu apa yang telah mereka siapkan?

Menu yang selalu ada pada saat saya ke sana, entah di bulan Ramadan atau bulan lainnya adalah sambal ijo. Sambal ijo orang Padang, yang dibuat tanpa membubuhkan gula. Dulunya agak aneh, tetapi setelah sering menyicip sambal buatan teman itu, ternyata enak juga, ya.

Menu yang lain seperti tumis sawi pahit dan telur ceplok. Sederhana, bukan? Meskipun sederhana, kok makan di sana terasa nikmat, ya.

Teman kos yang lain membawa kreasi mie goreng, yaitu martabak mie. Tahukan martabak mie itu seperti apa? Itu loh, mie goreng yang sudah siap santap, lalu diberi kocokan telur dan digoreng. Menurut saya ini enak, apa karena saya jarang makan mie, ya. Entahlah, makan di sana tuh walaupun dengan menu sederhana dan terkesan biasa saja terasa lebih nikmat loh.

Bersyukur Itu Nikmat
Menurut saya, bukan menunya yang membuat makan terasa nikmat, tetapi pertemanan dan kedekatan dengan mereka membuat suasana menjadi menyenangkan. Sampai di sini, adakah yang merasakan hal yang sama?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline