Lihat ke Halaman Asli

Meliana Aryuni

Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Tiga Hal Ini yang Bikin Ngidam di Film KCB

Diperbarui: 6 Agustus 2023   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Ketika Cinta Bertasbih/Dok SinemArt Pictures via Tribunnewswiki.com


Masih ingat dengan film Ketika Cinta Bertasbih (KCB)? Yang dirilis pada tanggal 11 Juni 2009 dengan pemeran utama
Muhammad Cholidi Asadil Alam (Azzam) dan
Oki Setiana Dewi (Anna)? Buat yang masih belum ingat film yang disutradarai oleh Habiburrahman El Shirazy ini, kamu bisa membaca sedikit ulasannya di tulisan ini.

Kesan yang Mendalam
Ketika Cinta Bertasbih merupakan film bioskop yang berkesan di hati saya dan mungkin saja kamu. Semua yang diceritakan dalam film tersebut, seperti jalan cerita, tokoh cerita, dan latar cerita dibuat sedemikian rupa sehingga wajar saja jika film ini banyak disukai orang, termasuk saya.

Menonton sebuah film pada waktu pertama kali di bioskop akan berbeda rasanya dengan menonton di rumah. Penyebabnya bisa jadi karena ukuran layar yang jauh lebih lebar. Menonton suatu film yang sama pada waktu yang berbeda membuat hasrat ingin tahu berkurang daripada menonton pertama kali.

Tiga Hal yang Diidamkan dari KCB

Ada sesuatu yang menarik dari film itu, yaitu latar settingnya yang berbeda dari film-film Indonesia yang ada. Jauh dari lubuk hati, hal yang menarik itu membuat saya mengidam-idamkannya. Apa saja sih yang menarik dan yang diidam-idamkan itu.

1. Kairo dan Universitasnya
Satu tempat yang ingin saya kunjungi dan menjadi penguat rasa saat menonton Ketika Cinta Bertasbih adalah negara Kairo. Melihat bangunan tinggi dan khas negara Timur Tengah itu menjadikan saya berpikir bisakah kaki ini sampai ke sana? Nama Kairo bukan hal asing di telinga saya. Banyak orang-orang Indonesia bahkan ada beberapa teman saya yang tamat dari universitas di sana.

Membayangkan Kairo berarti membayangkan kampus megah yang berisi mahasiswa dari berbagai negara. Membayangkan Kairo berarti menambah keingintahuan tentang negara itu. Membayangkan Kairo membuat saya ngidam untuk melihat langsung negera tersebut berikut universitasnya.

2. Rumah Azzam
Ya Allah, suasana pedesaan yang ditampilkan di film tersebut tak kalah indah dari Kairo. Melihat adik Azzam menyapu halaman dengan latar belakang desa menjadikan saya ingin merasakan kembali kehidupan seperti itu meskipun di kota. Namun, sepertinya sangat sulit untuk dilakukan.

Daerah perkotaan yang padat penduduk dan lahan yang terbatas juga mahal akan sangat sulit jika membuat rumah seperti yang ditempati oleh keluarga Azzam. Oleh karena saya mengidamkannya, saya bisa saja membuat suasana rumah sedikit lebih asri dengan melakukan penghijauan.

3. Bakso Cinta
Yang unik tuh ada di sini. Ide yang jarang terbesit sehingga menjadi hal yang sering dibicarakan oleh banyak orang, yaitu bakso cinta. Terbayang enaknya bakso buatan Azzam yang dicari banyak orang. Bagi ibu-ibu yang mengidam bakso si Azzam harus menggigit jari nih sebab bakso itu kayaknya hanya ada di film Ketika Cinta Berasbih deh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline