Lihat ke Halaman Asli

Meliana Aryuni

Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Bahagia Ibu, Membahagiakan Ibu

Diperbarui: 10 September 2021   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olah canva

BahagiaBahagia ibu itu ada pada hatinya. Bahagia ibu ada pada senyumnya. 

Bahagia ibu itu ada pada tangis harunya.
Bahagia ibu itu ...
Bahagia dunia

Bahagia ibu itu sederhana. Sesederhana senyuman yang terkembang di kedua sudut bibirnya.
Bahagia ibu saat melihat anaknya tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Bahagia ibu itu bila bisa memasak makanan.
Lalu, masakan itu dihabiskan dengan lahap

Bahagia ibu itu saat bermain bersama anak
Tertawa bersama sambil menikmati setiap tingkah lakunya.
Lalu, merenung sejenak betapa beruntungnya dia bisa bersama mereka.
Bahagia ibu itu saat tahu keinginan anak dan bisa mewujudkannya dengan penuh perjuangan.

Bahagia ibu itu saat bisa tergelak dalam cerita ringan
Lalu, saling berdiskusi setelahnya
Bahagia ibu saat mendelik tidak bisa menjawab pertanyaan anak, lalu segera berujar," Ibu tahu jawabannya!"

Ibu bahagia saat kata maaf, tarima kasih, tolong secara langsung terucap oleh anak tanpa dikomandoi terlebih dahulu. Ibu bahagia saat mereka bisa beribadah dengan benar dan bergiat untuk melakukan kebaikan tanpa diminta.

Bahagia ibu saat merasa sakit, dirinya diperhatikan, dipeluk, disayang, ditanya kabar.
Bahagia ibu bukan berupa pemberian materi 'kosong'.
Pemberian sesuap bubur nasi pun akan membuat matanya berbinar.

Namun, tidak semua ibu bahagia dan tahu dirinya bahagia.
Bahkan banyak Ibu yang tidak tahu kalau dirinya butuh bahagia.
Dia sibuk membahagiakan orang di sekitar.
Namun, lalai pada kebutuhan psikologisnya.

Semoga kita menjadi ibu yang bahagia dan membahagiakan ibu kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline