Lihat ke Halaman Asli

Meliana Aryuni

Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Cinta yang Sederhana

Diperbarui: 6 Februari 2021   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

#Pertemuan

Ifa, seorang wanita berusia 24 tahun, yang lahir dari keluarga kaya raya. Sekarang baru mendapati kehidupan baru. Ifa harus berusaha mencari kerja sendiri. Ifa tidak ingin bekerja di perusahaan Mama dan Papanya. Dengan sahabat karibnya, Ifa berusaha mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Namun, yang dia dapatkan hanyalah menjadi seorang pengajar di lembaga bimbingan belajar. Gaji yang didapat memang tidak seberapa, tetapi Ifa merasa senang bekerja di sana. Terlebih lagi, itu didapatnya dengan melakukan beberapa kali tes.

Pertemuan Ifa dengan sang suami bukanlah pertemuan jodoh yang pernah dia bayangkan. Untuk ukuran anak dari pengusaha tekstil ternama, Ifa selalu membayangkan akan menjadi seorang istri dari pengusaha juga. Namun, kenyataannya berbeda. Pertemuan awal pada sebuah lapak buku kecil di pinggir jalan, saat diajak jalan-jalan oleh sahabatnya menjadikan Ifa kecanduan untuk kembali ke sana.

Sejak kuliah dulu, Ifa selalu mengajakku untuk membeli buku. Uang ongkos yang diberikan orang tuanya selalu disisihkan untuk membeli sebuah buku. Ifa punya komitmen untuk membeli satu buku setiap bulan. Karena itulah, aku memperkenalkan toko buku loakan di pinggir jalan. Kegiatan Ifa mengoleksi buku telah dilakukan bertahun-tahun lamanya.

Ifa seperti kecanduan dengan buku-buku loakan di lapak itu. Meskipun itu adalah lapak kecil, buku yang dicarinya selalu dia temui di sana.

"Bang, kok bisa ya buku-buku favoritku ada di sini. Padahal aku sudah cari di toko besar lo."

"Alhamdulillah ya, Mbak. Buku yang dicari Mbak kan buku lama. Kalau di toko buku besar, biasanya buku-buku baru. Di sini kan buku loakan, Mbak." jelas si Abang.

"Iya sih, Bang. Ngomong-ngomong Saya dapat diskon kan Bang. Ini saya mau beli lima."

"Iya, Mbak. Nanti saya kurangi harganya."

"Alhamdulillah."
Kelima buku tadi dimasukkan ke kresek dan uang pun diberikan kepada si Abang.

"Makasih ya, Bang. Insha Allah saya kembali lagi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline