A. Latar Belakang
Keterampilan membaca, menyimak, berbicara dan menulis tentu akan dimiliki oleh setiap manusia dalam keterampilan bahasa di pendidikan, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia keterampilan tersebut saling berkesinambungan satu sama lain. Maka dari itu setiap pembelajaran dari keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan atau paling sedikitnya ada dua keterampilan yang terpakai dalam proses pembelajaran.
Seperti halnya dengan keterlambatan peserta didik dalam memahami materi, dikarenakan ada beberapa faktor yang memengaruhi akan hal tersebut. Misalnya kurangnya motivasi peserta didik baik dari dalam atau luar dirinya sendiri, kemudian latar belakang dari peserta didik, dari makanan peserta didik apakah sudah empat sehat lima sempurna, lalu ada juga entah dari sarana prasarana yang digunakan atau bahkan dari cara penyampaian materi yang kurang jelas.
Nah yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian terkait keterampilan membaca peserta didik di mata pelajaran bahasa Indonesia adalah masih banyak peserta didik yang fasenya sudah B atau bahkan C
belum mahir dalam membaca atau mengusai keterampilan membaca. Bukan hanya peserta didik di Sekolah Dasar bahkan literasi di Indonesia bisa dibilang rendah karena kurangnya minat masyarakat Indonesia dalam membaca.
Maka dari itu peneliti tertarik meneliti terkait keterampilan membaca kepada salah satu peserta didik di kelas IV di SD Kota Serang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi terkait tentang Argumentasi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi masalah yang terjadi ialah adanya keterlambatan peserta didik dalam menerapkan keterampilan membaca dalam proses pembelajaran di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut yaitu; karena peserta didik kekurangan motivasi atau minat untuk terus belajar, kemudian karena faktor teman dan lingkungannya serta faktor latar belakang dari peserta didik.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusalah masalah yang peneliti rumuskan pada penelitian ini adalah ”Permasalahan Keterampilan Membaca Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar“
D. Tujuan Masalah
Dengan adanya penelitian ini, maka peneliti memiliki tujuan yaitu menganalisis keterampilan membaca peserta didik di IV terkhususnya peserta didik yang kurang dalam membaca.
E. Jenis Penelitian
Menurut Ramdhan (2021: 1) secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maka dari itu peneliti mengambil metodologi penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan kondisi yang sebetulnya. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang peristiwa yang terjadi pada manusia dengan fokusnya adalah karakteristik dan kualitas peserta didik. Menurut Roosinda (2021:40), metode deskriptif merupakan bagian dari metodologi yang digunakan oleh peneliti untuk mendeskripsikan hasil penelitian.
Menurut Anggito (2018: 8) suatu penelitian yang hasil penelitiannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau metode kuantifikasi yang lain dinamakan dengan Penelitian kualitatif. Menurut Siyoto (2015: 28) Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam, yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif memiliki keyakinan bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Maka dari itu Peneliti melakukan penelitian pada peserta didik yang kurang dalam keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV/A SD Kota Serang, Banten.
F. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Pada peserta didik yang kurang dalam keterampilan membaca di mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV fase B di SD Kota Serang merupakan subjek penelitian dari peneliti.
2. Objek Penelitian
Studi terkait dengan permasalahan keterampilan membaca peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas IV/A SD Kota Serang adalah objek dari penelitian yang dilakukan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, sebagaimana penjelasannya sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik pengumpulan data yang melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap peristiwa yang tejadi disebut dengan observasi. Menurut Rini (2022: 2) melalui observasi perilaku seseorang dapat diketahui kecenderungan karakteristiknya. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kota Serang pada peserta didik kelas IV/A.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu dinamakan dengan wawancara. Menurut Fadhallah (2021: 1) salah satu cara utama yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara. Maka dari itu wawancara dengan guru kelas IV/A mengenai masalah yang terkait dengan keterampilan membaca peserta didik dilakukan oleh peneliti, dikarenakan wali kelas lebih mengetahui dan sering bertemu dengan peserta didik sehingga memudahkan peneliti untuk menanyakan karakteristik peserta didik.
3. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari informasi atau data yang telah tercatat atau dipublikasikan dalam berbagai dokumen, seperti buku induk, buku pribadi, dan surat-surat keterangan lainnya disebut dengan dokumentasi. Metode dokumentasi ini berfungsi sebagai bukti dalam melakukan sesuatu untuk mengumpulkan data dari peneliti.
H. Hasil dan Pembahasan
Peneliti melakukan penelitian di SD Kota Serang, Banten. Peneliti melakukan observasi pada peserta didik di kelas IV/A SD Kota Serang yang berjumlah 21 peserta didik. Pada saat melakukan observasi di dalam kelas peneliti melihat permasalahan yang muncul pada peserta didik dalam keterampilan membaca yang kurang memadai seperti teman-teman yang lainnya. Dalam hal tersbut yang tersorot kurang dalam keterampilan membaca pada saat itu yaitu 2 orang peserta didik perempuan yang tempat duduknya pun tidak jauh dari tempat peneliti duduk.
Pada saat itu ada penugasan dalam bentuk LKPD yang diberikan oleh guru terkait Argumentasi atau pendapat dari gambar yang telah diberikan guru. Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok Matahari, Bintang dan Venus. Fokus dari peneliti ialah kelompok Matahari karena pada kelompok matahari terdapat 2 orang peserta didik yang saat pengerjaan LKPD harus melihat ke temannya, karena guru berintruksi untuk melihat kepada temannya. Sebelumnya intruksi melihat pada temannya, guru menanyakan siapa yang kurang dalam membaca akhirnya mereka berdua mengacungkan telunjuk dan mereka diperintahkan untuk mengerjakan bersama temannya. Dalam 3 kelompok tersebut, setiap kelompoknya diberikan 3 gambar dan dalam satu kelompok terdiri dari 6 orang sehingga 2 peserta didik ini diperintah untuk melihat pada teman sebelahnya. Dalam proses pembelajaran tersebut, peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan dokumentasi. Dengan adanya hal tersebut akhirnya peneliti bertanya-tanya terkait 2 peserta didik tersebut, apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Akhirnya setelah proses pembelajaran selesai, peneliti meminta waktu kepada wali kelas IV/A untuk melakukan wawancara terkait peserta didik yang kekurangan dalam membaca.
Pada saat wawancara peneliti menanyakan ”di kelas IV/A ini ada tidak peserta didik yang memiliki permasalahan dalam membaca?”, kemudian wali kelas menjawab ”iya neng ada beberapa peserta didik yang kurang dalam membaca”. Peneliti ”kalau boleh tahu ada berapa yang kurang dalam membaca ya Bu?”, wali kelas ”ada empat orang neng, dua cewek dan dua cowok”. Peneliti ”owalah iya Bu, tadi saat pembelajaran peneliti melihat ada dua cewek yang kurang dalam membaca”. Peneliti ”faktor yang menyebabkan peserta didik kurang dalam membaca apa ya Bu?”, wali kelas ”biasanya ya karena malas aja sih neng rata-rata gitu, terus juga karena orangtuanya kerja jadi kurang diperhatikan”. Peneliti ”lalu apa yang Ibu lakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca pada peserta didik tersebut?”, wali kelas ”dengan cara menambah waktu belajar anak tersebut pada waktu istirahat atau setelah selesai belajar, empat orang tersebut baca bareng dipandu oleh Ibu neng, sebenarnya mereka itu bisa tapi ya karena malas aja gitu neng dan alhamdulillah semakin meningkat setelah tambahan waktu belajar tersebut”.
Dari beberapa hasil dan bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa memang ada peserta didik yang kurang dalam keterampilan membaca, namun peneliti saat observasi dan dokumentasi melihat dua orang saja yang kurang dalam keterampilan membaca. Kurangnya keterampilan membaca peserta didik disebabkan oleh faktor internal atau malas dan eksternal karena lingkungannya.
Dengan adanya hal tersebut, maka diperlukan kerjasama antara seorang pendidik, orang tua dan lingkungan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik tersebut. Solusi yang dilakukan oleh wali kelas tersebut sudah bagus dengan menambah waktu belajar dengan mengambil waktu istirahata atau waktu pulang. Nah selain itu peneliti juga memiliki saran untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik dengan cara orang tua juga berperan aktif untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca peserta didik dengan cara mengajarkan di rumah atau menyewa guru privat untuk mengejar keterlambatan peserta didik yang seharusnya saat kelas IV ini sudah mampu membaca dengan tidak terbata-bata dan mampu membedakan huruf-perhurufnya dengan tepat.
Seperti yang dijelaskan oleh Riyanti (2021: 1) bahwa yang berperan penting dalam kehidupan manusia adalah membaca, sejalan dengan itu seseorang selalu dituntut untuk lebih banyak mencari, mengolah berbagai sumber informasi agar tidak tertinggal dengan zaman dengan cara membaca. Tak bisa dipungkiri saat ini bahwa pengajaran membaca itu telah berakhir bila seseorang dapat memvokalkan simbol-simbol tulis, padahal lebih dari itu saja. Keterampilan membaca harus terus ditingkatkan oleh diri sendiri dengan benar-benar memahami kalimat demi kalimat hingga mendapatkan makna yang disampaikan oleh penulisnya.
I. Kesimpulan
Dari hasil dan bahasan serta pengumpulan data dapat disimpulkan bahwa di kelas IV/A masih ada yang belum mahir dalam keterampilan membaca terkhususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi argumentasi. Kemudian solusi yang dilakukan oleh wali kelas yaitu dengan menambah waktu belajar peserta didik pada waktu istirahat atau pulang dengan membaca bareng yang dipandu oleh wali kelas. Selain itu saran untuk solusi dari peneliti yaitu orang tua harus berperan aktif juga untuk membantu peserta didik dan jika tidak mampu maka melakukan belajar privat untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik supaya tidak tertinggal dengan teman sebayanya.
Penulis:
Firdaus, M.Pd.
Meliana Agustina
PGSD FKIP Untirta
Daftar Referensi:
Anggito Albi, Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi; CV Jejak diakses pada 23 November 2024 pada link https://books.google.co.id/books?id=59V8DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=metode+deskriptif+kualitatif+menurut+para+ahli&hl=id&newbks=1&newbks_redir=1&sa=X&ved=2ahUKEwiS1qfqsPKJAxU6wzgGHYJSHDUQ6AF6BAgHEAI