Pendahuluan
Diabetes merupakan masalah kesehatan yang semakin umum di seluruh dunia, termasuk di kalangan lansia. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari batas normal dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan diabetes menjadi sangat penting bagi lansia yang rentan terhadap risiko kesehatan yang lebih tinggi.
Dalam pengelolaan diabetes, HbA1c telah lama menjadi tolak ukur utama untuk mengevaluasi seberapa baik gula darah pasien telah dikontrol selama 2-3 bulan terakhir. Rentang target HbA1c biasanya bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan risiko komplikasi. Namun, pada lansia, nilai target ini mengalami koreksi, dengan target berkisar antara 7-8,5%, sesuai dengan kondisi kebugaran lansia.
Meskipun HbA1c merupakan alat yang sangat berharga, terdapat beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan, terutama pada lansia:
- Variabilitas Gula Darah: HbA1c mencerminkan rata-rata gula darah selama 2-3 bulan terakhir, tetapi tidak memberikan informasi tentang fluktuasi gula darah yang bisa terjadi dalam jangka waktu singkat. Lansia dengan diabetes sering mengalami variasi gula darah yang lebih tinggi karena berbagai faktor, seperti perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
- Risiko Hipoglikemia: Lansia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipoglikemia, terutama jika sasaran HbA1c yang ketat menyebabkan pengobatan yang agresif untuk mencapainya. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan mempengaruhi kualitas hidup.
Salah satu metode yang penting dalam mengukur seberapa baik diabetes dikelola adalah "Time in Range" (TIR). TIR adalah metrik yang membantu dokter dan pasien untuk memahami seberapa sering kadar gula darah berada dalam rentang target yang dianggap aman oleh tim medis. Rentang target ini biasanya dinyatakan dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL) atau milimol per liter (mmol/L).
Target Time in Range (TIR) diabetes adalah persentase waktu di mana kadar gula darah berada dalam rentang target yang dianggap aman, biasanya antara 70 hingga 180 mg/dL (3.9 hingga 10 mmol/L). Tujuan dari mencapai TIR yang optimal adalah untuk mengurangi fluktuasi ekstrem dalam gula darah, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Target TIR dapat disesuaikan berdasarkan kondisi individu, termasuk usia, riwayat kesehatan, dan risiko komplikasi.
Sasaran TIR pada Lansia