"Dok... saya mau komplain dengan ibu saya, sebelum sakit kemarin ibu masih bisa beraktvitas sendiri secara mandiri, tapi kenapa sekarang setelah dirawat dokter dan dikatakan sembuh, ibu terlihat tidak bisa mandiri lagi. Kadang makan harus dibantu, mengeluh sering lemas bahkan kadangkala pipis di celana," protes seorang keluarga pasien ketika membawa ibunya kontrol pasca dirawat di rumah sakit.
Kalimat protes di atas pernah dialami oleh sejawat dokter yang merawat seorang ibu lanjut usia (lansia) dengan infeksi paru. Memang menurut pengakuan keluarga, sebelum sakit pasien tersebut dalam keadaan sehat dan mandiri.
Melakukan aktivitas sehari-hari tanpa dibantu oleh orang lain. Dalam beberapa hari sebelum masuk rumah sakit (RS) pasien cenderung menjadi lemas, tidak mau makan dan batuk-batuk, sehingga pasien dibawa ke RS dan diputuskan dirawat karena dikatakan infeksi paru.
Selama perawatan, sejawat dokter telah memberikan terapi yang tepat dan beberapa hari kemudian pasien dinyatakan sembuh dan dikatakan boleh pulang dan selanjutnya kontrol untuk melihat perkembangan kesehatan beliau.
Nah, dari sinilah ternyata muncul keluhan yang 'dianggap' keluarga adalah suatu masalah. Karena walaupun sudah dinyatakan sembuh tapi kenapa pasien menjadi ketergantungan dengan keluarga dalam melaksanakan aktivitas harian alih-alih sehat mandiri seperti yang dulu.
Gagal Pulih Sindrom
Kasus di atas adalah suatu sindrom yang jamak terjadi pada pasien lanjut usia dimana dalam istilah kedokteran disebut dengan Gagal Pulih Sindrom.
Sindrom gagal pulih pada lanjut usia adalah konsep yang relatif baru namun sering ditemukan dalam praktik klinis. Istilah dalam bahasa Inggris disebut failure to thrive ini adalah suatu keadaan penurunan fungsi tubuh seseorang secara progresif (makin memberat) akibat berbagai faktor yang meliputi penyakit kronik dan stres metabolik.
Angka kejadian terjadinya gagal pulih ini meningkat sesuai dengan pertambahan usia dan oleh karenanya beban biaya perawatan, morbiditas (angka kesakitan), dan mortalitas (angka kematian)-pun meningkat. Bahkan dikatakan sindrom gagal pulih pada lanjut usia di masyarakat adalah 5-35% dan meningkat pada pasien di panti jompo hingga mencapai 24-40%.