Lihat ke Halaman Asli

Meldy Muzada Elfa

TERVERIFIKASI

Dokter dengan hobi menulis

Bagaimana Minuman Energi Menyebabkan Gangguan Ginjal?

Diperbarui: 22 Oktober 2016   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Semakin tahun gangguan ginjal baik yang bersifat akut maupun yang kronik kejadiannya semakin meningkat. Walaupun perkembangan tekonologi kedokteran, penelitian obat-obatan terbaru dan ilmu terapi makin meningkat tahun ke tahun, tetapi kasus gangguan ginjal selalu saja ada bahkan meningkat.

Pada kasus penyakit ginjal kronik, banyak penyebab terjadinya kekronikan pada penyakit ginjal tersebut. Karena gula darah yang tidak terkontrol, tekanan darah yang tinggi, batu ginjal, infeksi ginjal dan lainnya. Sebagai seorang dokter, menanyakan riwayat penyakit kepada pasien adalah suatu keharusan untuk memberikan terapi yang tepat. Kadang pada penderita penyakit ginjal kronik dengan usia yang masih muda, seringkali ditanyakan riwayat mengonsumsi minuman berenergi. Pertanyaan tersebut bertujuan untuk menggali informasi apakah penyebab penyakit ginjal kronik tersebut karena dari pengaruh minuman berenergi tersebut. Tapi pernahkah terpikir dari jalur manakan penyebab kerusakan ginjal? Apakah kandungan dari minuman berenergi tersebut langsung merusak ginjal? Ataukah efek secara tidak langsung? Kalau memang berbahaya, kenapa lolos penapisan dari Balai Pengawas Obat dan Makanan?

Memang hal tersebut masih terjadi perdebatan. Bukan hanya di masyarakat, tetapi juga dari kalangan medis. Tulisan ini tidak bertujuan untuk mencari pembenaran, hanya untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang minuman berenergi dan apakah terdapat gangguan secara langsung kepada ginjal yang berujung pada kerusakan ginjal permanen.

Salah kaprah sebutan minuman berenergi

Dalam banyak tulisan seringkali kita menuliskan kata minuman berenergi merujuk kepada minuman kesehatan yang beredar di Indonesia dengan tujuan meningkatkan energi, vitalitas dan kewaspadaan dari yang meminumnya. Sebenarnya istilah minuman berenergi tersebut kurang tepat karena jika diartikan adalah minuman yang mengandung energi yang akan meningkatkan energi yang meminum. Istilah yang tepat adalah cukup menyebutkan minuman energi karena arti sebetulnya, minuman ini mengandung zat-zat yang diharapkan dapat menimbulkan energi bagi peminumnya.

Zat utama yang harus terkandung pada minuman energi adalah air, gula atau penggantinya dan Kafein. Sedangkan tambahannya dengan dosis yang bervariasi antara lain taurin, ginseng, ginkobiloba, guarana, vitamin dan mineral. Dalam jurnal ilmiah menuliskan bahwa kafein merupakan sebuah antagonis reseptor adenosin, yang bekerja sebagai stimulan/perangsang sistem saraf pusat. Penggunaan terapeutik dalam dunia medis adalah sebagai kafein sitrat pada kasus bayi prematur untuk mencegah apneu (henti nafas) dan displasia bronkopulmuner. Efek yang diakui pada minuman energi adalah meningkatkan daya tahan tubuh terhadap latihan, meningkatkan kognisi (proses berfikir), mengurangi efek kelelahandan kurang tidur. Sedangkan efek samping (terkait reaksi idiosinkrasi dan efek jika dosis berlebih) adalah kegugupan, mudah tersinggung, cemas, insomnia, denyut jantung meningkat, berdebar-debar, sakit perut, muntah, kekakuan, kadar kalium darah rendah, gangguan mental status, kelumpuhan, halusinasi, peningkatan tekanan otak, bengkak otak, kejang, kerusakan serabut otot dan gangguan irama jantung. 

Dua zat tambahan yang hampir selalu ada pada minuman energi adalah Taurin serta Guarana. Efek Guarana pada minuman energi mirip seperti Kafein yaitu sebagai stimulan dan menurunkan berat badan. Taurin sendiri dipasarkan dengan tujuan untuk kesehatan mata dan sistem bilier (empedu) serta meningkatkan kontraktilitas jantung. Kedua zat ini secara umum dinyatakan aman oleh Food and Drug Administration (FDA) yaitu BPOM-nya Amerika Serikat.

Artinya jika minuman energi ini digunakan secara benar dan tepat, secara umum tidak akan merusak kesehatan. Benar dalam hal ini adalah mengonsumsinya tidak berlebihan. Tepat sendiri artinya diminum pada kondisi pada saat memang dibutuhkan. Misalnya saat memerlukan stimulasi karena harus bekerja ekstra, menjaga agar tidak mengantuk karena sedang menyetir, mengerjakan tugas lembur dan lainnya.

Benarkah menyebabkan gangguan ginjal?

Seperti yang dijelaskan di awal tulisan tadi bahwa kerusakan ginjal memiliki banyak penyebab. Dari karena kelainan anatomi karena aliran darah ke ginjal menurun, penyempitan pembuluh darah ke ginjal dan penyakit multikista di ginjal. Juga disebabkan karena faktor sistemik akibat kencing manis, darah tinggi, akibat zat dan obat-obatan yang merusak ginjal, Atau akibat gangguan pengeluaran karena batu ginjal/saluran kemih, pembesaran prostat dan keganasan.

Bagaimana dengan minuman energi? Kalau melihat dari penjelasan tentang kandungan di atas tadi, tidak ada secara spesifik yang mengatakan bahwa kandungan tersebut dapat merusak ginjal. Sehingga sulit secara ilmiah membuktikan bahwa minuman berenergi merusak ginjal. Namun jika melihat data empiris dan berdasarkan penuturan pasien penyakit ginjal kronik bahwa riwayat sering mengonsumsi minuman energi, sulit sekali menafikan bahwa ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan ginjal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline