Sudah banyak tulisan yang mengulas tentang Diabetes Mellitus (DM) atau dalam bahasa awam dikenal dengan kencing manis. Penyakit yang sering disebut sebagai ibu dari segala penyakit ini memang layak disematkan, karena dari penyakit inilah maka lahirlah komplikasi penyakit antara lain yang umum seperti penyakit jantung koroner, penyakit ginjal kronik, stroke, dan gangguan mata.
Kaki diabetes merupakan komplikasi DM yang cukup ditakuti. Ditakuti karena hasil akhirnya yang dapat menimbulkan kecacatan, perawatan yang lama dan memakan biaya tinggi sampai terjadinya kematian akibat komplikasi infeksi luka. Hasil pengelolaan yang mengecewakan baik dokter maupun pasien diakibatkan belum seragamnya manajemen dan tatalaksana kaki diabetes ini.
Dari data Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyatakan bahwa sampai saat ini di Indonesia kaki diabetes masih merupakan masalah yang rumit dan tidak terkelola dengan maksimal, karena sedikit sekali orang berminat menggeluti kaki diabetes. Selain itu juga ketidaktahuan masyarakat mengenai kaki diabetes masih sangat mencolok, biaya yang besar, waktu yang lama dan kontrol gula darah yang tidak bagus menambah peliknya masalah kaki diabetes ini.
Berbicara tentang manajemen dan tatalaksana kaki diabetes, hal ini berbicara tentang sesuatu hal yang holisitik mencakup dari awal edukasi pencegahan sampai perawatan lukanya. Tentunya kalau membicarakan hal tersebut secara tuntas, maka tidak cukup dari tulisan ini.
Tulisan ini dibuat hanya mengulas bagaimana melakukan tatalaksana pada pasien yang sudah terjadi luka pada kaki diabetes, hal ini bertujuan agar ketika teman sejawat yang membaca, sejawat dapat memahami dan dapat terarah dalam tatalaksana terapi. Sedangkan bagi masyarakat awam yang membaca tulisan ini, sedikit banyak memberikan pengetahuan bahwa tatalaksana kaki diabetes harus benar-benar terstruktur, memerlukan waktu yang bertahap dengan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai contoh, seorang pasien laki-laki berusia 58 datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) dengan keluhan utama lemas. Pasien diketahui menderita kencing manis sejak 10 tahun yang lalu, juga dikatakan memiliki darah tinggi dan kolesterol total di atas 200. Namun selama ini tidak kontrol rutin, minum obat tidak rutin, merokok dan makan tidak berdasarkan anjuran diet.
Datang diantar keluarganya karena lemas memberat 3 hari terakhir, badan pasien demam, nadi dan pernapasan cepat. Didapatkan luka di kaki kanan bernanah dan bau serta sebagian jari menghitam. Ketika diperiksa kadar gula darah didapatkan nilai 350 mg/dl.
Melihat kasus di atas maka pasien adalah penderita DM dan hipertensi, didapatkan komplikasi kaki diabetes terinfeksi yang menyebabkan reaksi inflamasi sistemik seluruh tubuhnya. Hal inilah yang menyebabkan pasien lemas dan demam. Jika dalam manajemen dan tatalaksana tidak tepat, besar kemungkinan kaki diabetes tersebut akan semakin parah sampai amputasi yang menyebabkan kecacatan, bahkan jika infeksinya tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan kematian.
Mari kita pelajari langkah-langkah kendalinya:
1. Kendali Metabolik
Keadaan umum pasien harus diperhatikan dan diperbaiki. Pengandalian keadaan metabolik sebaik mungkin seperti pengendalian gula darah, lemak/lipid, albumin, hemoglobin (kadar darah merah) dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menghambat penyembuhan luka. Umumnya insulin diperlukan untuk menormalisasi konsentrasi gula darah. Status nutrisi harus diperhatikan, karena nutrisi yang baik dan sesuai hitungan akan membantu kesembuhan luka.