Dalam satu bulan terakhir, hangat dibicarakan vaksin palsu yang dampaknya berkembang luas, bahkan menjadi bola liar dan melebar menjadi isu-isu lain yang sampai sekarang terus menjadi perdebatan. Vaksin yang dipalsukan adalah vaksin yang diberikan kepada anak-anak sehingga menimbulkan kekhawatiran dari orang tuanya tentang bagaimana kesehatan anaknya di masa yang akan datang jikalau vaksin yang diberikan ternyata palsu.
Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling sukses dan efektif. Sebagai contoh, imunisasi telah menurunkan kejadian penyakit cacar dan sejauh ini mampu menurunkan insidensi polio secara global 99%. Imunisasi telah berhasil menurunkan angka morbiditas, kecacatan, serta mortalitas akibat penyakit difteri, tetanus, pertusis, dan campak. Bahkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pelayanan imunisasi yang efektif dapat menjadi salah satu pilar sistem kesehatan guna mencapai millennium development goals (MDGs).
Sebelum melangkah lebih jauh tentang imunisasi pada orang dewasa, lebih baik kita mengenal istilah imunisasi dan vaksinasi yang sering diartikan sama dan sering dipertukarkan penggunaannya. Secara teknis, istilah imunisasi berarti induksi agar terbentuk suatu imunitas dengan berbagai cara, baik secara aktif maupun secara pasif. Sementara vaksinasi menunjukkan tindakan pemberian suatu vaksin.
Kenapa orang dewasa perlu imunisasi?
Seringkali muncul, apakah alasan orang dewasa tetap membutuhkan imunisasi? Alasan pertama adalah karena pemberian vaksinasi sewaktu kecil tidak memberikan jaminan kekebalan yang tetap untuk seumur hidup. Di samping itu, vaksinasi telah terbukti memiliki peran yang sama pentingnya dengan diet dan olahraga dalam menjaga kesehatan.
Di Indonesia sendiri, imunisasi pada anak telah dimulai sejak lama dan tahun 1990 program imunisasi di Indonesia mencapai lebih dari 90% imunisasi dasar yang dikenal dengan Universal Child Immunization. Namun, imunisasi dewasa belum sepopuler dan seberhasil program imunisasi pada anak. Padahal, American Society of Internal Medicine menyatakan bahwa imunisasi pada dewasa dapat mencegah kematian 10 kali lipat dibandingkan dengan anak.
Berikut adalah fakta-fakta mengenai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi pada dewasa:
- Influenza menyebabkan kematian sekitar 36.000 kematian dan 20.000 kasus rawat inap di Amerika Serikat setiap tahunnya.
- Penyakit akibat pneumokokus (infeksi paru) menyumbang sekitar 4.500 kematian.
- Human Papiloma Virus (HPV) menyebabkan sekitar 70% kanker serviks (leher rahim).
- Setiap tahun terdapat 5.000 kematian akibat infeksi hepatitis B dan komplikasinya.
- Sejumlah 20% pasien campak akan mengalami komplikasi akibat campak dan umumnya pada dewasa di atas 20 tahun.
- Sekitar 1 juta orang Amerika terinfeksi virus varicella (cacar air) setiap tahunnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa imunisasi pada orang dewasa penting karena efektif dan efesien dalam mencegah berbagai penyakit.
Orang dewasa siapa saja dan apa saja vaksinasinya?
Siapa saja yang bisa mendapatkan vaksinasi:
- Usia di atas 12 tahun yang ingin mendapatkan kekebalan penyakit tertentu
- Mereka yang akan melakukan ibadah haji dan umroh
- Orang dengan penurunan sistem imun karena penyakit kronik
- Orang yang terinfeksi HIV/AIDS
- Tenaga kesehatan
- Orang lanjut usia diatas 60 tahun
- Pasien yang ingin berpegian keluar negeri dengan negara-negara tertentu
Secara umum jika melihat daftar di atas, setiap orang dewasa boleh melakukan program imunisasi, namun diprioritaskan pada orang dengan kriteria nomor 2-7 tersebut untuk mendapatkan vaksinasi.