Lihat ke Halaman Asli

Meldy Muzada Elfa

TERVERIFIKASI

Dokter dengan hobi menulis

Benarkah Kita Perokok Pasif?

Diperbarui: 4 April 2017   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi: Merokok yang mengganggu lingkungan (www.nydailynews.com)"][/caption]

Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan perokok pasif? Jika pertanyaan tersebut diajukan, penulis yakin ada berbagai versi jawaban yang berbeda terhadap definisi dari perokok pasif tersebut. Suka atau tidak suka, terima atau tidak terima, bahkan hanya sedikit tenaga medis/paramedis yang mengetahui secara tepat pengertian tersebut.

Sering dalam tugas keseharian penulis, pasien di poliklinik sering nyelutuk. “Dok, tolong periksain dada saya dong, ada gangguan ga? Saya kan perokok pasif.” Sambil melakukan pemeriksaan, penulis sering bertanya, memang apa pengertian perokok pasif tersebut? Jawabannya bervariasi bahkan cenderung berbeda dari pengertian sebenarnya perokok pasif.

Apakah Anda juga demikian? Ada baiknya sebelum meneruskan membaca tulisan ini, coba Anda tes diri terlebih dahulu. Ambil secarik kertas, kemudian tuliskan pengertian perokok pasif menurut versi Anda, lantas nanti dicocokkan pada bagian akhir tulisan ini. Apakah benar, mirip, beda atau malah bertentangan.

 

Apakah penting membahas masalah ini?

 

Cukup menggelitik apabila pertanyaan ini diajukan. Kenapa demikian? Sebab ketika penulis membaca banyak artikel populer yang membahas tentang perokok pasif, isi artikel lebih banyak membahas tentang lebih berbahayanya perokok pasif dari pada perokok aktif, tetapi pengertian perokok pasifpun kadang tidak dicantumkan pada isi artikel tersebut. Pada beberapa artikel yang mencantumkan pengertian, ternyata tidak sesuai dengan pengertian perokok pasif yang benar. Lantas, kenapa hal tersebut tidak menggelitik? Banyak artikel membahas bahayanya perokok pasif, tetapi masyakarat sendiri sebagai pembca justru bingung, pengertian perokok pasif itu bagaimana? Apakah saya perokok pasif?

Dalam artikel ‘Inspirasi Wanita Indonesia’ yang saya kutip tentang perokok pasif disebutkan tentang bahayanya perokok pasif. Risiko perokok pasif lebih tinggi pada perempuan, anak-anak dan bayi. Asap rokok yang terisap oleh anak-anak dan bayi dapat menyebabkan asma, infeksi telinga, bahkan bayi yang menjadi perokok pasif dapat mengalami sindrom kematian bayi.

Perokok pasif dapat mengalami gejala seperti pembentukan lendir yang berlebihan pada saluran napas, batuk, iritasi paru, nyeri dada dan ada rasa tidak nyaman di dada. Perokok pasif juga bisa merasa iritasi pada hidung, mata dan tenggorokan. Bila perokok pasif mengalami nyeri dada, hal tersebut bisa dijadikan indikator bahwa seseorang terkena penyakit jantung.

Sebelum kita melangkah jauh membahas tentang perokok pasif, maka kita akan membahas dulu pengertian dari perokok tersebut. Apa dan bagaimana pengertian perokok tersebut harus kita bahas secara lebih ilmiah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline