KESABARAN SEORANG PENJUAL NASI BUNGKUS YANG MERI
KESABARAN SEORANG PENJUAL NASI BUNGKUS YANG MERINTIH PILU
KESABARAN SEORANG PENJUAL NASI BUNGKUS YANG MERINTIH PILU AKIBAT KENAIKAN
HARGA BAHAN MASAKAN DI PINGGIRAN KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU
KESABARAN SEORANG PENJUAL NASI BUNGKUS YANG MERINTIH PILU AKIBAT
KENAIKAN HARGA BAHAN MASAKAN DI PINGGIRAN KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU
Disebuah warung tepat nya di belakan moll yang berada tidak jauh dari pingiran kota tersebut terdapat penjual nasi yang dinamakan dengan rumah pohon , kehidupan yang menerpa dalam perjalanan kehidupan nya. Terdapat kisah yang pilu, menarik dan unik dalam perjalanan menjual nasi bungkus hinga kakhirnya.
saat ini yang terjadi akibat naiknya bahan masakan yang sangat tinggi serta banyak resiko dalam berjualan nasi maupun warung penjual sayuran ,
bagaimana tidak keperluan semakin hari semakin tinggi serta menambah nya juga keperluan dalam kehidupan berkeluarga yang mana banyak sekali kendala dalam hal berjualan khusnya bahan makanan yang telah dibuat untuk dikomsumsi sehingga dapat dinikmati oleh pembeli , haru serta pilu yang dialami oleh penjual nasi bungkus yang Bernama tiara yang menjadi ibu sekaligus nenek bagi anak dan cucu nya ;
dan juga keluhan yang dirasakan penjual terhadap tingginnya harga bahan mentah , seprti sayuran , ikan ,cabai , bawang serta minyak goreng dan lain sebagai nya 'membuat para penjual nasi bungkus ,
pemjual gorengan maupun penjual di warung mengeluh dengan harga yang semakin bulan semakin tinggi sehinga mempengaruhi pembeli untuk lebih dikit karena memperhitungkan harga yang tidak stabil . denggan adanya bahan makanan yang semakin tinggi juga peminat pembeli juga berkurang menurut para penjual yang telah saya tinjau dan amati dari penjual itu banyak yang mengalami kerugian dari segi makanan serta keuanggan itu ,
contoh nya si penjual memberikan kasbon namun juga si pembeli tidak membayar sebesar 8 juta , 5 juata dan masih banyak lagi hal yang membuat penjual nasi semakin teruk dan tidak bisa memutar uang untuk keperluan membeli lagi sehingga keterpurukan semakin menjadi karena ditambah kendala yang menerpa yaitu hujan serta yang berhutang namun tidak membayar sehingga kabur meningalkan hutang yang banyak .