Lihat ke Halaman Asli

Membaca Langit Untuk Kebaikan Bumi

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

135211042118739691

Ilmu Perbintangan, baik itu astronomi maupun astrologi adalah pengetahuan yang sudah tumbuh mengakar cukup tua di muka bumi. Astronomi dipakai sejak permulaan zaman untuk menentukan arah dan musim. Gugus-gugus bintang telah digunakan dalam sistem navigasi pelaut-pelaut Mesir purba dan juga pelaut-pelaut Nusantara. Musim panen dan musim tanam diperhitungkan dengan akurat hanya dengan membaca kedudukan bintang-bintang di angkasa. Sementara itu, orang-orang bijak sejak dahulu kala menggunakan astrologi untuk mendapatkan gambaran tentang manusia dan melakukan perhitungan-perhitungan untuk hal-hal yang berlangsung dalam diri manusia dan di sekitar kehidupannya. Astrologi menilai adanya hubungan erat antara pergerakan benda-benda langit sebagai makrokosmos dengan perubahan yang terjadi dalam diri manusia sebagai mikrokosmos. Makrokosmos dan mikrokosmos ini berjalan secara harmonis sehingga setelah rentang waktu yang cukup lama dapat dibaca pola-pola perubahannya. Sangat menakjubkan bahwa di zaman sebelum kita, astrologi merupakan disiplin keilmuan yang sangat penting kedudukannya di dalam masyarakat. Astrolog dan para pembaca bintang adalah tokoh-tokoh anutan yang nasehatnya diikuti oleh raja-raja dan pemimpin-pemimpin perang. Masyarakat Yunani Kuno dan Cina Kuno adalah dua contoh masyarakat yang unggul dalam membaca langit. Mereka telah menciptakan sudut pandang masing-masing dalam menerjemahkan posisi dan pergerakan benda-benda di angkasa. Jauh sebelum Hubble memberikan potret close-up bintang-bintang, Yunani dan Cina kuno telah mengguratkan wajah langit di dalam peta perbintangan mereka. [caption id="attachment_207611" align="alignleft" width="510" caption="Peta Langit Cina Kuno"][/caption] [caption id="attachment_207612" align="alignleft" width="511" caption="Peta Langit Yunani Kuno"]

13521105271104569946

[/caption] Dalam astrologi, Yunani dan Cina kuno memang paling besar pengaruhnya ke seluruh dunia. Dengan melakukan pembacaan terhadap benda-benda angkasa, Yunani menciptakan sistem Zodiak. Sementara itu, Cina menciptakan sistem Shio. Meskipun berbeda penerapannya, tetapi kedua cabang ilmu ini sama-sama meletakkan perhatian pada hubungan antara makrokosmos (angkasa) dengan mikrokosmos (manusia). Orang-orang bijak sejak zaman dahulu berusaha membaca dan menguraikan misteri yang tersimpan di balik bintang-bintang. Dan setiap kebaikan yang dipetik dari langit digunakan demi menciptakan kebaikan untuk manusia di muka bumi. Keterangan: Sumber Gambar Peta Langit http://exp.lore.com/post/34162783515/fascinating-contrast-between-how-the-chinese-vs

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline