Di tengah berbagai ketegangan dan kontroversi yang terjadi baru-baru ini, muncul seruan yang dikenal sebagai "September Hitam ?" Seruan ini perlu dicermati dengan seksama karena memiliki potensi menyembunyikan agenda-agenda provokatif yang memanfaatkan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia demi mencapai tujuan kelompok tertentu. "September Hitam" sering kali digunakan bukan untuk mencari solusi, tetapi untuk menggiring opini publik melalui aksi dan narasi yang berfokus pada peristiwa pelanggaran HAM, yang tujuannya justru menciptakan ketegangan dan memancing emosi publik.
Masyarakat harus waspada terhadap ancaman yang ada di balik gerakan "September Hitam" yang semakin nyata terlihat dimana ada indikasi yg kuat gerakan ini mencoba memainkan sejarah kelam Gerakan 30 September 1965/PKI dgn menempatkan PKI sebagai korban. Ini adalah upaya BERBAHAYA, mengingat PKI adalah organisasi yang secara resmi dilarang di Indonesia karena keterlibatannya dalam usaha menggulingkan Pancasila & mengancam keutuhan negara. Sejarah dengan jelas mencatat bagaimana PKI berusaha menghancurkan Pancasila sebagai dasar
negara, dan upaya apapun untuk mengubah sejarah ini harus DITOLAK TEGAS!!!
Gerakan seperti ini sering memanipulasi perasaan dan membangun narasi yang emosional, yang alih-alih mendorong penyelesaian damai, malah mengarahkan pada tindakan yang merugikan dan destruktif. Provokasi seperti ini sangat berbahaya karena dapat memperburuk situasi dan menghambat dialog yang konstruktif, yang seharusnya menjadi jalan menuju penyelesaian konflik yang damai.
Masyarakat harus memahami bahwa mendukung gerakan "September Hitam" sama dengan mendukung kebangkitan ideologi PKI yang berbahaya. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara Indonesia, harus dijaga dari segala bentuk ancaman, termasuk ancaman ideologi komunisme. Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 dengan tegas melarang penyebaran ideologi komunis dan segala bentuk kegiatan yang mendukungnya. Oleh karena itu, keterlibatan dalam gerakan seperti "September Hitam" tidak hanya melawan hukum, tetapi juga mengancam keutuhan negara.
Dengan menegaskan pentingnya Pancasila dan dengan tegas menolak provokasi gerakan "September Hitam" sebagai upaya untuk menghidupkan kembali ideologi komunis, kita dapat memastikan bahwa bangsa ini tetap bersatu dan stabil, jauh dari ancaman yang pernah menghantui kita di masa lalu. Upaya kolektif dalam menjaga
dan memperkuat Pancasila sebagai landasan negara adalah kunci untuk melindungi Indonesia dari ideologi yang berpotensi memecah belah bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H