Lihat ke Halaman Asli

Melani Zahra

Mahasiswi

Pandangan George Herbert Mead Mengenai Teori Interaksionisme Simbolik

Diperbarui: 3 Oktober 2022   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: unp.ac.id

Teori interaksionisme simbolik diperkenalkan oleh beberapa sosiolog, yaitu John Dewey, Chales Horton Cooley, George Herbert Mead dan Herbert Blumer. Namun yang akan kita bahas di bawah ini yaitu, konsep teori interaksionisme simbolik menurut pandangan George Herbert Mead.

George Herbert Mead ?

Sebelum kita membahas prinsip dasar teori interaksionisme simbolik, kita harus mengetahui siapakah George Herbert Mead ?

George Herbert Mead merupakan seorang tokoh filsafat di bidang sosiologi dan psikologis yang berasal dari Amerika Serikat. Mead lahir di South Hatley Massachussets pada tanggal 27 Februari 1863. Mead menjadi ahli utama dari teori interaksionisme simbolik yang dikenal sebagai Mazhab Chicago. Pemikiran yang dikenal dalam teori ini di paparkan dalam karyanya yaitu Mind, Self and Society yang merupakan kumpulan bahan kuliahnya di kelas.

PRINSIP DASAR TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK 

Pada dasarnya teori interaksionisme simbolik berdasarkan perspektif atau cara pandang seseorang untuk melihat suatu objek. Pada awalnya kita akan mengkonstruksi proses interaksi menjadi sebuah makna, yang dimana makna tersebut nantinya akan diubah menjadi simbol. Manusia sudah diberkahi kemampuan berpikir maka dari itu kemampuan tersebut ditentukan oleh interaksi sosial. 

Dalam interaksi sosial, suatu individu akan mempelajari simbol dan makna yang nantinya akan menggunakan keterampilan berpikir. Manusia adalah makhluk pembuat atau produsen simbol yang dikenal dengan istilah "animal symbolicum".

 Selain itu, manusia juga mempunyai kemampuan untuk memanipulasi sebuah makna, sehingga ada dua kenyataan dalam kehidupan sosial  yang dapat kita ketahui yaitu fisik dan sosial. Individu dapat mengubah makna dan simbol yang digunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan interpretasi mereka terhadap situasi. 

Simbol dan makna memungkinkan individu untuk melakukan tindakan dan interaksi tertentu. Serta individu dapat memodifikasi dan mengubah kebijakan, menciptakan peluang untuk bertindak, dan opsi untuk bertindak karena kemampuan untuk berinteraksi dengan diri mereka sendiri.

ASUMSI PRAGMATISME 

Dalam asumsi pragmatisme, suatu realitas secara aktif diciptakan dalam beberapa tindakan di dunia nyata yang bisa diamati dan dilihat bukan dalam bentuk alam pikiran. Ingatan dan berbagai pengetahuan tersebut didasarkan terbukti bermanfaat bagi manusia, sehingga akan terus diingat apabila suatu pengetahuan tersebut berguna baginya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline