Lihat ke Halaman Asli

Miraclelan

Accounting-perusahaanswasta

Cinta dan Investasi Bodong

Diperbarui: 14 September 2023   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang teman curhat tentang dunia percintaanya yang begitu mengharu biru, agak lebay sih dalam pemikiranku kok bisa ya seorang pria  yang dengan pendidikan yang tinggi dan pintar dimasanya, punya karir cemerlang, wajah tampan dan rupawan, bisa segoblok itu soal cinta! Wanita pujaanya saya kenal pernah bertemu kebetulan sekilas menurut pandanganku wanita sederhana dan tidak ada tampang penipu ulung. Bisa mengambil segalanya dari teman saya segitunya, dan tak bersisa, miris, sungguh menderita teman saya. Dia bercerita tentang kebenaran yang mungkin sudah sangat lama di embanya dalam pundak atau dadanya yang kelelep dalam lautan luka dalam. Segalanya dia berikan, dia minta kawat gigi, dagu yang lancip, oplas hidung, oplas payudara di daerah PIK semuanya, dia sudah beda banget sekarang  kata temanku ini, liat ini dia  sekarang sambil memperlihatkan foto wanitanya, iya bro beda dagunya dah di lancipkan segitiga sama sisi, berusaha menghiburnya dari kegalauan yang tiada tara, lalu kenapa kamu bersedih  bro? "dia akan menikah minggu depan", dalam beberapa bulan ini hubungan kami tidak baik-baik saja, ternyata dia memiliki pria lain, kukira dengan pengorbananku dia akan berada disisiku sampai akhir ternyata begitu sakit kata temanku, Apa kau menyesal Bro? dia diam,  disatu sisi saya sangat kasihan dengan temanku disisi lain saya merenung, apakah tindakan dia goblok atau itukah namanya pengorbanan yang hakiki, berkorban dengan waktu, harta? 

Dalam pemikiran saya apa iya disaat kita jatuh cinta otak kita tidak bisa lagi mencerna dengan baik? sampai-sampai dalam percintaan ini kita harus investasi sedemikian rupa? saya pernah jatuh cinta tapi pengorbanannya gak segitunya, untuk seseorang yang belum menjadi milik kita atau masih berkasih-kasihan? Agak horor menurut saya jika segitunya, kalau saya kalkulasi segala yang dia berikan sudah bisa dapat mobil mewah, tapi bagaimana dengan dia, dari sudut pandangku oh... itu jelas sangat merugikan menurut saya itu investasi bodong, dari sudut pandang penjuang cinta demi kau lautan juga akan kusebrangi biar ada hiu atau berenang dalam pekatnya limbah fukusima itu tidak ada pengaruh apa-apa.

Saya hanya bagian yang mendengarkan curhatan, tidak berniat menghakimi walaupun ujung-ujungnya dalam hati "goblok banget" maafkan aku sahabatku. ceritamu ini perlu di sharing agar dalam mencintai kita juga perlu memakai otak waras kita, cinta yang abadi adalah cinta yang masuk akal, berkorbanlah sewajarnya. Hai pejuang cinta, ingat jika seseorang membuatmu sebagai bank untuk hanya kepentingannya ingat pada akhirnya kau akan berhitung, berhitung terhadap apa yang kau berikan, berinvestasilah dengan wajar, sesuatu yang tidak wajar bisa saja membuatmu jatuh ke dalam penyesalan, sudah ditinggalkan, uang diambil, jiwamu untuk sesaat terganggu atau mungkin selamanya. 

Ingat, jangan mau invetasi bodong, pakai otakmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline