Lihat ke Halaman Asli

Kebiasaan Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Diperbarui: 12 November 2022   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi self love (Freepik.com)

Barang kali kita sering membandingkan diri sendiri dengan orang di sekitar. Mulai dari pencapaian atau kesuksesan, hingga gaya hidup sehari-hari.

Bak dua sisi mata uang logam yang berbeda, aksi membandingkan diri sendiri dengan orang lain, bisa jadi membawa dampak positif, namun sering kali membuat orang minder.

Dikatakan positif, jika aksi membandingkan diri bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam diri seseorang. 

Misal, membandingkan nilai ujian dengan teman sendiri. Ketika melihat nilai teman jauh lebih bagus, kita termotivasi belajar lebih giat agar mendapat nilai yang memuaskan.

Sementara, aksi membandingkan diri dikatakan negatif, apabila menjerumuskan diri sendiri pada perasaan minder atau kehilangan rasa percaya diri.

Untuk apa membandingkan diri dengan orang lain?

Saya termasuk tipe orang yang sering membandingkan diri sendiri dengan teman atau orang lain. Misal, "Ia lebih cantik, tetapi kok aku biasa aja ya?" Atau "Kenapa dia terlihat lebih sukses? Padahal aku udah kerja lebih lama dibanding ia,"

Perbandingan semacam itu akhirnya menuntun saya pada perasaan rendah diri atau insecure. Saya lebih sering menilai diri saya negatif, ketimbang yang positif.

Hingga akhirnya, perasaan rendah diri itu menuntun saya pada persoalan mengapa saya harus membandingkan diri dengan orang lain, dan apa tujuannya.

Mengenai perbandingan, tiap orang memiliki tujuan yang berbeda. Ada yang ingin menilai dirinya lebih hebat ketimbang orang lain, atau justru menjerumuskan diri sendiri pada perasaan rendah diri.

Saat menilai dirinya lebih hebat, manusia sering terjebak dalam keangkuhan. Sedangkan ketika menganggap dirinya kurang atau tidak hebat, manusia cenderung terkungkung dalam perasaan rendah diri.

Kita semua adalah manusia hebat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline