Lihat ke Halaman Asli

Tak Apa-apa Tak Sempurna, Karena Kita Memang Tidak Sempurna

Diperbarui: 23 Oktober 2022   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Kompasiana/Vanya Karunia Mulia Putri)

"Tak Apa-apa Tak Sempurna" menjadi buku self-improvement kedua yang saya baca setelah "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" milik Mark Manson.

Buku pengembangan diri ini ditulis oleh Brene Brown, seorang periset dan penulis, sekaligus profesor. Ia juga menjadi anggota dewan riset di University of Houston Graduate College of Social Work, Amerika Serikat.

Lewat bukunya, Brene Brown menyadarkan pembaca bahwa manusia itu tidak sempurna, dan sudah sepatutnya kita menerima diri ini apa adanya.

Sinopsis buku "Tak Apa-apa Tak Sempurna"

Buku "Tak Apa-apa Tak Sempurna" karangan Brene Brown (Kompasiana/Vanya Karunia Mulia Putri)

Buku setebal 220 halaman ini menjelaskan letak ketidaksempurnaan manusia, seperti kerapuhan, kerentanan, juga perasaan malu. 

Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita diajak untuk tidak terlalu mencemaskan apa yang orang lain pikirkan terhadap diri kita. Dengan demikian, kita bisa lebih mencintai diri sendiri, tak peduli apa yang dibicarakan atau dipikirkan orang lain.

Dalam bukunya, Brene memaparkan tiga karunia dari ketidaksempurnaan manusia, yakni keberanian, belas kasih, dan keterhubungan.

Keberanian diwujudkan lewat tindakan atau kebiasaan seseorang. Belas kasih diterapkan tidak hanya kepada diri sendiri tetapi juga orang lain. Sementara keterhubungan tercipta saat kita ingin menjulurkan dan menghubungkan diri dengan lingkungan sekitar.

Brene Brown merumuskan sepuluh tiang petunjuk yang dibahas secara mendalam di tiap babnya. Tiang petunjuk itu merupakan penuntun bagi kita untuk bersedia menjalani kehidupan yang tidak sempurna.

Tak apa-apa tak sempurna, karena kita memang tidak sempurna

Kita meyakini bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Namun, kita juga harus sadar bahwa sejatinya tak ada manusia yang benar-benar sempurna di dunia ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline