Lihat ke Halaman Asli

Mekar Sinurat

Pejuang Hidup

Keturunan Raja Pagi Sinurat Tegaskan Kepemilikan Lahan Pea Solu dan Sekitarnya

Diperbarui: 10 Maret 2022   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hari ini 08 Maret 2022, bertempat di Kantor Camat Bonatua Lunasi diadakan rapat mediasi antara Pandapotan Tambun, keturunan Raja Boang Tambun dan keturunan Raja Pagi Sinurat soal klaim kepemilikan lahan yang terletak di Pea Solu Desa Sinarsabungan, Kec.Bonatua Lunasi, Kab.Toba

Acara tersebut dihadiri juga oleh unsur Forkopimca Kecamatan Bonatua Lunasi dan Kepala Desa Sinarsabungan beserta utusan perwakilan keturunan Raja Boang Tambun dan keturunan Raja Pagi Sinurat. 

Mewakili keturunan Raja Pagi Sinurat yang hadir adalah Huala Sinurat, St.Julonggo Sinurat, Matinggi Sinurat, Horas Sinurat dan Mekar Sinurat. Namun sangat disayangkan bahwa Pandapotan Tambun tidak hadir, padahal sesuai undangan yang disampaikan oleh pihak Kecamatan kepada kami bahwa rapat mediasi atau pertemuan hari ini atas permintaan Pandapotan Tambun, pungkas Mekar.  

Kami sangat kecewa dan menganggap bahwa Pandapotan Tambun tidak menghormati institusi pemerintahan dan keturunan Raja Boang Tambun serta keturunan Raja Pagi Sinurat. 

Tindakan Pandapotan Tambun yang tidak menghadiri pertemuan seperti ini tidak hanya ini saja akan tetapi juga pertemuan sebelumnya di tahun lalu. 

Olehkarena itu kami tidak akan mau lagi menghadiri jika ada undangan mediasi atas permintaan Pandapotan Tambun karena sudah 2 (dua) kali dia menyepelekan seperti ini, jelas Mekar Sinurat, SH yang juga Direktur LBH Palito.

Dalam pertemuan tersebut Matinggi Sinurat mewakili keturunan Raja Pagi Sinurat menyampaikan sejarah kepemilikan lahan Pea Solu dan sekitarnya bahwa dahulunya tanah itu adalah milik Raja Pagi Sinurat yang juga Raja Bius pada masanya. 

Bahkan sampai sekarang masih ada bekas parhutaan (perkampungan) Ompu Palintang Sinurat dan kuburan Ompu Sampang Sinurat, kata Matinggi Sinurat. 

Adapun Pandapotan Tambun dahulu ketika datang ke Pardinggaran meminta kepada oppung kami agar ada lahan untuk lajangan kerbaunya dan kami memberikan dan untuk sebahagian diiusahai. 

Namun ternyata lama kelamaan pandapotan tambun menguasai semakin banyak dan bahkan menjadi diklaim bahwa lahan pea solu adalah miliknya, jelas Matinggi lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline