Lihat ke Halaman Asli

Domino Effect: TV Sebabkan Obesitas

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Domino effect dapat diartikan sebagai sebuah kejadian yang mengakibatkan sebuah kejadian baru atau yang lain terjadi. Domini effect bisa diibaratkan sebagai sebab akibat, causal chain.

Apapun itu pasti akan membawa dua dampak yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Kemunculan TV dianggap sebagai sebuah terobosan baru yang dapat memberikan keuntungan bagi penggunanya. Tapi disatu sisi kehadiran TV juga membawa sisi yang kurang baik pada kita. apa saja?

TV sebabkan Obesitas

Pendapat ini hanyalah dihasilakan berdasarkan kebiasaan pengguna TV saat sedang menonton TV. Kebanyakan orang memilih untuk duduk saat menonton TV, seraya menonton TV tak jarang akan ditemani yang namanya makanan. Tak salah ada istilah TV snack, ini yang mengacu pada beberapa jenis makanan yang sangat cocok untuk dikunyah/konsumsi saat sedang menonton TV. Menonton TV membuat orang banyak mengkonsumsi makanan dan kurang pergerakan yang akhirnya menyebabkan obesitas.

TV sebabkan Rasa Malas

Banyak orang merasa sangat terganggu bila ia disuruh untuk melakukan sesuatu saat sedang menonton. Contohnya anak kecil, saat anak kecil sedang menonton dan orang tuanya menyuruhnya untuk pergi kewarung maka sanga anak pastinya akan menolak permintaan orang tuanya. Rasa malas saat menonton tv timbul akibat adanya perasaan bahwa kita akan kelewatan/ketinggalan alur sebuah cerita atau tontonan.

TV bisa Sebabkan kerusakan mata

Jarak menonton yang baik adalah 5 meter. Hal ini dilakukan agar radiasi cahaya yang dihasilkan TV tak merusak mata kita sebagai sumber penglihatan. Tingkat keterangan sebuah ruangan saat menonton juga sangat perlu diperhatikan.

TV mempengaruhi Perilaku kita

Dalam satu periode di inggris, pernah terjadi sebuah keadaan dimana drama/pementasan tak diijinkan karena sangat mempengaruhi perilaku masyaraktnya saat itu. Salah satu effek pementasan drama saat itu adalah maraknya prostitusi. TV adalah sarana/media untuk mendapatkan sebuah hiburan berupa gambar contohnya sebuah film. Penayangan sebuah acara didalam TV tak terlepas darai sisi baik dan buruk.keduanya sama sama dinikmati oleh para penontonya. Terkadang apa yang terjadi dilapangan, dalam kehidupan nyata adalah (sedikit banyaknya) karena ada asupan giji dari TV.

TV sebabkan Lupa waktu

Procastination atau menunda nunda sebuah pekerjaan terkadang terjadi disaat kita sedang menonton TV. “bentar lagi saja ah. Acaranya tanggung nih, bentar lagi juga selesai”. Hasilnya? Yah kadang berakhir dengan penyesalan dan ketergesa-gesaan.

Menonton TV adalah hak setiap orang dan tak ada yang bisa menjauhkan seseorang dari keinginanya untuk menonton TV. Jadi butuh kebijaksaan dalam menggunakanya, termasuk dalam memilih konten yang pas untuk kita dan keluarga kita.

Salam sayang,

sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline