Lihat ke Halaman Asli

Cermin: Lebih dari Sekedar Penampakan Hantu

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Hari yang sangat mengerikan, hari yang tak akan terlupakan.

Sada segera berdiri di depan ruangan yang hening itu. Detak jantungnya mulai bergerak makin cepat. Ia berusaha untuk tidak takut tapi melihat wajah-wajah yang ada didepanya membuat suhu badanya menjadi semakin panas.

"Akankah aku selamat hari ini, ataukah ini hari terakhirku? Bisakah aku melewati hari ini"  teriak Sada dalam hatinya.

Perlahan ia mencoba melihat wajah-wajah yang siap untuk membantainya. Saat wajah itu balik memandangnya, Sada langsung menunduk. Sada tak bisa membayangkan betapa menyeramkan wajah yang ada didepanya, Sinar matanya bagaikan singa yang siap menerkam mangsanya.

"saya tak takut padamu. kalian tak akan membuatku takut. aku pasti bisa lolos dari sini" berontak Sada dalam ketakutanya."Tuhan akan menolongku"

Sosok yang menyeramkan itu seakan memberi kode kepada Sada untuk memulai ketakutanya. Kode itupun diterima Sada dengan baik. Keringat  jagung mulai bermunculan dari setiap pori si Sada, wajahnya kian memerah. Baju yang ia kenakan tampak basah akibat gejolak ketakutan yang muncul dalam pikiranya. Kakinya yang tadinya kokoh sekaan mulai bergoyang, gemetar dan sulit digerakkan sebagai reaksi atas ketakutanya.

Wajah yang ada didepanya begitu mengerikan. Keriput dikening mereka menandakan mereka adalah sosok pemikir yang mengerikan. Kepalanya di bagian depanya tak ditumbuhi rambut putih lagi. Atributnya tak patut untuk dipertanyakan lagi. Mereka siap untuk membantai korban-korbanya lewat suara-suara mereka yang mematikan. Benda bermata runcing yang ada ditangan kanan mereka adalah alat mereka mencabik-cabik para korbanya.

Tiba-tiba salah satu dari mereka mengeluarkan suara yang mengagetkan si Sada.

"Silahkan dimulai"

"Baik pak" jawab si sada sambil menyeka keringat yang berkucuran diwajahnya.

Sadapun akhirnya memulai presentasinya ditengah ketakutan yang berlebihan yang diciptakan oleh pikiranya sendiri. Akankah Sada selamat hari itu? entahlah!

Salam sayang,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline