Lihat ke Halaman Asli

Nasib Orang Kampung Cari WC di Kota 3

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sebelumnya

Kejadian yang terjadi dengan tidak disenga membuat seseorang kaya akan pengalaman dan juga pengertian akan sesuatu hal, begitupulalah dengan sada. Setelah satu bulan tinggal di kotanya yang baru, Ia akhirnya bisa mengerti cara kerja tempat baru itu. Kini ia bukan lagi orang yang disebut sebut sebagai orang yang berperilaku aneh seperti di pengalaman sebelumnya. Ia seakan menjadi manusia baru tapi tetap tak meninggalkan jejak awalnya. Percampuran antara yang baru dengan yang telah ada padanyalah yang mungkin disebut sebagai akulturasi kehidupan.

Kembali sejenak kemasa lalu si Sada, disaat pertama kalinya ia memasuki areal kampus barunya. Tak berbeda dengan pengalaman mahasiswa yang lain, si Sada dihadapkan pada proses Orientasi Mahasiswa yang berlangsung selama tiga hari penuh. Orientasi ini pada awalnya diadakan sebagai wujud untuk memperkenalkan dinamika kampus kepada new comer. Beragam acara yang disajikan disini mulai dari games seru, hiburan, mendengarkan ceramah dari para pejabat kota, hingga kerasnya perkenalan yang diterapkan oleh kakak tingkat pada Sada dan temanya. Setiap kesalahan yang ada dihukum dengan menyanyikan sebuah lagu didepan audience yang jumlahnya ratusan orang. Grogri, keringatan, kaki gemetar, muka merah tak bisa dijadikan alasan untuk menghindar. Hukuman tetap harus dieksekusi. Tapi sepertinya ini belum apa apa bila dibandingkan dengan penuturan teman teman Sada lainya di tempat yang berbeda yang konon katanya lebih berat.

Jam istirahatpun akhirnya tiba juga. Semua anggota orientasipun berebut keluar untuk berbagai macam acara, ada yang mau cari makan, ada yang mau merokok dan ada pula yang berlomba kekamar mandi (kalau mau pulang alias cabut nggak ada oi, takut dihukum). Si Sada tak muluk muluk, ia terlebih dahulu ingin membuang barang yang telah ia endapkan didalam perutnya dari tadi pagi. Segera ia bergegas menuju kamar mandi di lantai 2 sementara orientasi berada dilantai 4. Ternyata bukan hanya si Sada yang berniat ingin kekamar mandi tapi juga beberapa temanya yang lain yang baru ia kenal pagi ini.

Si Sadapun tiba dikamar mandi tapi ternyata sudah banyak orang yang berebut kedalam kamar itu. Diatas pintu kamar mandi itu ada tulisan MALE. Sementara di pojok ada tulisan FEMALE. Seorang teman Sada (namanya Tolu) yang tak kalah isenganya, berniat ingin mengerjai Sada.

Tolu: ei sada!!! tuh kamar yang FEMALE kosong tuh, saya bentar lagi aja. saya masih bisa nahan kok!!

"baik benar kamu coi" dalam hati si Sada.Tanpa pikir panjang dan tentunya dilatar belakangi rasa kebelet yang teramat sangat si Sadapun pergi kekamar yang bertuliskan FEMALE itu.

"" waaaaaaaaaaa nngintippppppppppp"teriak para mahasiswi dari dalam kamar mandi sesaat setelah si Sada membuka pintu. Sada pun ikut terkejut dengan teriakan ini, tanpa basa basi iapun turun dari lantai dua itu menuju lahan parkir. Tebak apa yang dilakukan sada disana?? cara klasik!!!

Setelah orientasi masuk kembali,

Tolu; he,he,he Sada!! kamu dapat apa tadi? bagi dikit dong?? (mengejek)

Sada hanya diam saja tapi dalam hatinya sangat kesal benar. Ia sadar bahwa itu semua karena kebodohanya, kepolosanya, sudah jelas jelas ada tulisan FEMALE, eh si Sada langsung saja nyosor. Menurut infonya si Sada pernah kursus bahasa inggris di kotanya selama 1 tahun. Masa arti FEMALE tak tahu....he,he Sada Sada!!!

Itu hanyalah sebagian dari pengalaman Sada yang menggelikan selama adaptasinya di kota barunya itu.

salam sayang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline