[caption id="attachment_99629" align="alignleft" width="300" caption="daun sirih..google.com"][/caption] Beberapa hari yang lalu, saya menerima sebuah undangan pernikahan dari salah seorang kerabat dekat. diundangan itu terlihat jelas sebuah kemegahan pesta yang akan diadakan kelak, tepatnya pesta perkawaninan. terefleksi lewat unanganya tentunya. karna sangkin bagusnya undangan yang saya terima plus gambarnya yang matching dengan warna warni di dalamnya saya jadi berpikir pastinya mahal membuat undangan seperti ini. dibutuhkan uang besar dalam penyelesaian undangan ini. Pengalaman ini memberikan sedikit perbandingan antara budaya teman saya tadi dengan budaya saya. di dalam tradisi adat batak, khususnya Simalungun jarang menggunakan media undangan apabila ingin memberitahu orang lain bahwa akan ada acara pernikahan atau yang sejenisnya dengan menggunakan kertas undangan. memang tak dipungkiri ada juga sebagian yang telah menggunakan kertas undangan tapi tetap saja cara tradisional menjadi pilihan utama. apa itu? Daun sirih memiliki beragam manfaat bagi kita. Ia bisa digunakan sebagai obat, sebagai alat untuk merdembam/makan sirih/nyinang dan juga sebagai media untuk menjalankan adat serta untuk proses mengundang. Keberadaan sirih memang harus diperhitungkan sebelum membentuk sebuah acara contohnya pernikahan. dalam budaya kami, daun sirih digunakan sebagai media untuk mengundang orang lain agar hadir pada acara yang akan kita adakan. tapi bukan asal sirih saja, ada campuran yang harus disisipkan di dalamnya. biasanya ia akan ditemani dengan kehadiran hapur/kapur dan juga Pining/pinang. kedua bahan tambahan ini akan disisipkan kedalam daun sirih. Saat pemberian daun sirih kepada orang yang diundang juga harus memiliki aturan main. daun sirih terlebih dahulu dilipat dulu kemudian saat memberikanya pada orang lain tampuknya harus berada disisi orang yang menerima dan ujungnya mengarah pada orang yang memberi. saat daun sirih sedang diberikan dan sedang diterima oleh si calon yang diundang maka akan ada kata-kata pengiring yang diberikan. kata-kata pengiringnya disesuaikan dengan maksud pemberian daun sirih tadi apakah mau mengundang atau sebagainya. [caption id="attachment_99630" align="alignleft" width="300" caption="illustrasi google.com"]
[/caption] Pemberian daun sirih ini juga sering ditemani dengan sejumlah uang. kami menyebutnya batu demban. uang yang terselip di dalam sirih ini memiliki arti tersendiri. logikanya, semakin besar total uang yang diberikan dalam sirih maka tentunya semakin besar pemberian yang akan kelak diberikan oleh si orang yang diundang pada keluarga yang mengundang. Itulah sebagian keunikan dan pentingnya daun sirih dalam proses pra acara. bagaimana dengan saat acaranya? seumpama acara yang dimaksud adalah pernikahan maka eksistensi daun sirih dan temanya yang lain seperti yang telah diceritakan tadi masih sangat dibutuhkan. mereka tetap dipandang sebagai media atau sarana penyokong jalanya sebuah adat. itulah sebagian informasi yang dapar saya haturkan. semoga bermanfaat kelak. salam sayang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H