Lihat ke Halaman Asli

Tindik Itu Mode, Mau Tindik di Mana??

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12926393361694388359

illustrasi saja

Kemarin sore sesaat setelah saya naik ke bis langganan saya, kami pun melintas di jalan besar tepat di depan pasar Bandar jaya. Seiiring bis berjalan dengan pelan karena macet, perhatian sayapun tertuju pada beberapa pemuda tanggung, mungkin dibawah usia dua puluhan. Apa yang membuat saya tertarik akan mereka bukanlah karena mereka ganteng atau keren tapi karena keberadaan tindikan di bibir bawah mereka. kemudian mereka menempatkan semacam anting-anting layaknya telinga disana. Banyak pertanyaan yang datang ke kepala saya perihal hal tersebut, apakah sewaktu ditindik itu tidak sakit? kemudian apakah yang mereka rasakan bila sudah punya koleksi seperti itu, apakah itu semacam tanda bahwa mereka gaul?? Entahlah. Kemudian apakah setiap sudut daritubuh kita ini bisa ditindik dan kemudian dipasang sebuah anting disana?

Untuk mengetahui perihal ini secara general, saya pun menayakan beberapa perempaun seputar proses penindikan, karena rata-rata wanita telinganya pasti ditindik sebagai hiasan diri kelak. Nah ternyata proses pembuatan lubang/penindikan sudah mengalami peningkatan. Berdasarkan info yang saya dapatkan bahwa dulu untuk proses penindikan dilakukan dengan menggunakan perhiasan itu sendiri, langsung saja menekan mata anting atau giwang tersebut ketelinga atau bias juga dengan duri dan jarum. Sekarang sudah berbeda, sekarang sudah menggunakan mesin tembak/mesin jarum. Dimana ada sebuah alat yang dapat menggerakkan jarum (jarum sebagai alat untuk membuat lubang) dengan cepat hingga menembus kulit atau bagian tubuh yang ditindik. Memang rasanya agak sakit dan akan ada darah disana tapi semua itu aka segera berlalu beberapa menit kemudian.

Berdasarkan pengamatan saya, ada beberapa point yang sering ditindik (bagian tubuh). Contohnya saja hidung, biasanya akan ditindik dari lubang hidung ke bagian luar. Dan sebagai tandanya beberapa orang sering melengketkan perhiasaan kecil disana. Selanjutnya adalah bibir bagian bawah. Nah seperti yang saya lihat, di bibirnya dibuat semacam hiasan juga, benda yang meling dan mengkilap. Bagian tubuh yang lain adalah lidah. Kalau yang Ini memang susah menemukanaya karena tak akan ketahuan bila orangnya tak berbicara dengan kita.

Dan yang sering adalah dibagian telinga, baik dibagian bawah daun telinga atau bagian atasnya. Satu bagian lagi yang tak pernah diketahui orang lain adalah pada bagian pusar. Disini orang juga sering menindiknya. Dan masih ada lagi yang lain tergantung kesukaan dimana mereka ingin menindiknya, paling tidak itulah bagian-bagian tubuh yang sering ditindik.

Mengenai perasaan yang mereka rasakan bila sebagian tubuh mereka ditindik adalah rasa bangga dan seakan merasa keren sekali tentunya. Tapi ini hanyalah pengamatan saya semata saja. sebagaian lagi akan merasa sebagai anak punk, anak gaul dan metal, cadas. Karena sepertinya tindik menindik ini sudah menjadi sebuah lifestyle maka ada perasaan bangga tentunya yang dirasakan oleh pemiliknya, karena telah mengikuti ajang yang sudah mendunia ini. Sebagian lagi merasa bahwa dengan menindik membawa nilai artistic sendiri pada tubuh mereka. tapi kembali lagi pada peroranganya, dibalik semua itu mereka pasti menyimpan sebuah alasan yang masuk akal. Mungkin alasan mereka akan sama seperti yang sudah tertulis sebelumnya dan mungkin akan berbeda juga. Hanya merekalah sendirilah yang tahu.

Salam Tindik,

sumber gambar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline