[caption id="attachment_80317" align="alignleft" width="242" caption="illustrasi saja"][/caption] siapa yang tak kenal bulan desember, bulan terakhir disetiap tahunya. dan siapa juga yang tak tahu bakalan apa yang terjadi dibulan desember, pasti semua orang tau bukan? banyak hal yang akan terjadi di dalam bulan ini, selain sebagai bulan akhir dan menjelang datangnya tahun baru, bulan desember juga identik dengan perayaan besar-besaran yang dirayakan oleh umat kita nasrani ataupun kristen. bulan desember, diperingati sebagai bulan peringatan lahirnya juru slamat (jesus kristus) ke dunia ini untuk menyelamatkan kita orang berdosa ini. dan sebagai peringatan akan hal ini maka tanggal dua puuh limapun dijadikan sebagai tanggal utamanya. jauh jauh hari sebelum tanggal H, banyak sekali aktifitas yang biasanya dijadwalkan oleh panitia gereja. seumpamanya saja adalah jadwal latihan natal, dekorasi dan pembagian liturgi. selain itu ada hal yang menarik untuk diperhatiakan dibulan ini, minimal ini terjadi disebagian gereja ditempat saja. tak satupun orang mau ketinggalan akan perayaan ini, semuanya ingin berpartisipasi tak ada yang mau ketinggalan. sebagai akibatnya apa?. akibatnya adalah dengan meningkatnya jumlah jemaat yang datang setiap minggunya dalam ibadah minggu. bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya maka hiruk pikuknya juah berbeda. jemaatnya akan jauh lebih sedikit jumlahnya. tapi dibulan desember, semuanya bisa saja hadir ditiap minggunya selama bulan desember tanpa ada koordinir, seakan setiap insan tergerak hatinya untuk datang dan melayani. hal ini tentunya dilakukan demi mendapat jatah atau tempat dalam perayaan natal karena perayaan natal dianggap sebagai suatu perayaan puncak yang sakral dan wajib untuk diikuti para umat penganutnya. tidak ada yang komplain dengan hal yang seperti ini, semuanya dibenarkan dengan kegiatan yang seperti ini. inilah salah satu bentuk betapa hausnya mereka merayakan kelahiran sang juru slamat hingga mereka rela berdatangan meski pada awalnya mereka tidak pernah. biasanya kejadian ini akan dilakoni oleh para orang tua. sementara anak-anak tidak. pada umumnya para orang tua selalu menyuruh anak-anaknya untuk beribadah, bersekolah minggu digereja setiap minggunya tapi pada kenyataanya mereka (orang tua) tidak pergi. tapi seiring bulan akhir datang, semuanya merasa tergerak tanpa ada komando. mungkin mereka hanya memanfaatkan situasi saja, tapi diatas semua itu mereka juga menunjukan betapa mereka dahaga akan kedatangn sang penyemat dan penebus dosa kita manusia ini serta betapa pentingnya Natal dihati mereka. salam Natal, Sumber gambar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H