Lihat ke Halaman Asli

Wartel Sudah Tak Laku Lagi?

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1289785600653751167

[caption id="attachment_75234" align="alignleft" width="270" caption="illustrasi google.com"][/caption] Yang jauh terasa dekat dan yang dekat serasa lebih dekat lagi, nah itulah kira-kira salah satu guna dari telekomunikasi. Telekomunikasi diambil dari dua kata yaitu tele dan komunikasi. Tele berarti jauh dan komunikasi hampir sama dengan interaksi. Jadinya telekomunikasi bisa diartikan sebagai interaksi jarak jauh.

Jaman modern yang semakin canggih semakin memungkinkan hal hal yang tak mungkin sebelumnya menjadi mungkin.

Dulu untuk menghubungkan seseorang dengan seseorang yang lain yang memiliki jarak yang amat jauh maka salah satu fasilitas yang digunakan adalah wartel, pesawat telepon dan handphone. Tapi wartel menjadi pilihan utama. Hal ini dikarenakan karena harga handphone dan telepon pada saat itu masih selangit dan fasilitasnya sangat masih terbatas. Jadi pilihan utamanya adalah menggunakana warung telepon.

Ditahun sembilan puluhan wartel sering dipadati oleh para calon penggunanya terutama dihari minggu, setidaknya ini terjadi di kampung saya. Selain sebagai hari libur hal ini dikarenakan adanya diskon yang diberikan kepada pengguna wartelnya, jadinya kita tak perlu membayar mahal-mahal. Yang anehnya lagi penggunaan wartel sudah ditentukan sendiri oleh si pemilik, maksudnya durasi penggunaanya hal ini tentunya diakibatkan oleh ramenya pelanggan yang ingin menggunakanya sementara ruangan/boxnya hanya ada dua buah. He,he. Itu dulu. Sebentar-sebentar saja supay yang lain kebagian.

Bandingkan dengan sekarang, hampir sudah tidak ada lagi yang pergi ke wartel kecuali kalau terpaksa. Itupun sangatlah susah saat ini menemukan keberadaan wartel walau dikampung-kampung sekali pun. Apa yang menyebabkabn kevakuman wartel ini tentunya disebabkan oleh eksisitensi hape yang saat ini kian membludak dan harga yang murah meriah. Setiap penduduk di pelosok kota, kampung sekalipun sudah mengenal dan memilikinya, tidak tanggung tanggung ada yang sampai memiliki dua atau lebih. Disamping keberadaan hape yang semakin meluas didukung juga dengan sarana dan prasarana yang memudahkan penggunaannya. Jadi kemanapun anda pergi sekarang ini tidak adalagi yang bisa membatasi anda, dari setiap sudut anda bisa merasa dekat dengan orang yang anda inginkan.

Hal ini berakibat buruk pada eksistensi si wartel tadi. Hampir tak ada lagi yang menggunakanya dan susah untuk menemukanya.

Yah mungkin inilah yang disebut sebagai generasi baru. Ketika yang baru datang maka dengan sendirinya kedatangan mereka akan secara tak langsung menggantikan keberadaan genarasi lama.

Jadi wartel tak digunakan lagi bukan untuk berkomunikasi jarak jauh dengan orang lain karena adanya hape, Benarkah sepert itu?

Terima kasih wartel!!!!!!!!!!!!!

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline