Lihat ke Halaman Asli

Terlalu Panjang Jadi Malas

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

illustrasi google.com

Ada rasa yang sulit dijelaskan dengan kata-kata ketika ideku diterima dan di welcome dengan baik dirumah ini. Walaupun pada dasarnya saya termasuk orang baru disini dan cara menulisku yang masih kalang-kabut tapi ternyata rumah ini siap mengajari dan membinaku, serta didukung oleh banyak teman-teman sesama profesi di kompasiana ini lewat comment pemugah selera dan semangat yang membara. Thank then!!

Tentunya untuk dapat memciptakan sebuah tulisan, diperlukan yang namanya wawasan bukan. Nah wawasan ini tentunya kita dapat lewat membaca, mengamati, pengalaman dan sebagainya, tapi salah satu sumber wawasan yang signifikan adalah dengan cara membaca. Dengan membaca kita mengetahui sesuatu yang diberitakan, jadi semakin banyak membaca maka semakin banyak pula ilmu yang bisa kita dapatkan. Membaca adalah jendela dunia!! Nah seumpama niat membaca sudah kita dapatkan, tapi ternyata kita belum lepas dari berbagai belenggu, masih banyak lagi rintangan-rintangan yang senang menggangu kita, apa itu??? Malas!!!apalagi panjang!

Personally rintangan itu adalah panjangnya sebuah tulisan atau artikel. Kadang dengan panjangnya tulisan yang disediakan penulis, pembaca (pembaca setengah hati seperti saya) jadi malas membacanya. Padahal tulisan itu panjang karena banyaknya elaborasi dan penjelasan yang diberikan dari berbagai sudut pandang, pemikiran dan sumber dan dilengkapi beserta contoh-contohnya yang menyokong penjelasanya. bukan berarti yang pendek itu tak lengkap lho! Tapi terkadang pembaca tak mengerti akan hal itu, khususnya saya . Melihat pisiknya yang panjang dan tulisanya yang kecil maka langsung out!! Game over!!!

Satu hal yang menjadi alasan masuk akal menurutku untuk hal ini adalah karena memang belum adanya rasa kesadaran untuk membaca. Belum ada dorongan dari diri bahwa dengan membaca itu dapat menambah wawasan dan ilmu. Walaupun pada dasarnya kita paham benar arti dari membaca itu dan siapa yang diuntungkan olehnya tapi itu hanyalah manis di bibir saja, tau aturan mainya tapi tak diaplikasikan, yah nggak bisa lah! sama seperti halnya saya yang berusaha menyemangati orang untuk membaca lewat tulisan ini padahal pada kenyataanya saya juga tak suka membaca apalagi yang panjang tulisanya dan jenis hurufnya yang kecil-kecil..he.

Yah mudah-maudahan saja dengan seperti ini saya dan anda jadi bisa membaca tulisan-tulisan apapun tak pandang bulu, panjang atau pendek, fontnya besar atau tidak, bukan hanya asal membaca tentunya tapi sekaligus mengerti akan isi tulisan serta menjalankanya dalam kehidupan kita kalau memang itu baik adanya menurut anda juga..

Salam,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline