Lihat ke Halaman Asli

Rp 100000 untuk Setiap “Harga Diri”!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Bagaimana anda mengetahui karakter seseorang yang baru anda kenal? Bisakah anda menentukanya dengan cara melihat mukanya saja, dengan cara melihat cara berjalanya atau dengan cara melihat cara berbicaranya, matanya yang sayu atau garang?? Atau Bagaimana?

Banyak cara tentunya yang bisa kita lakukan untuk membongkar karakteristik seseorang, sehingga nantinya kita tidak sampai tertipu olehnya. Bukan hal yang aneh bila cara bicara, berjalan dapat dimanipulasi apalagi orang tersebut tahu bahwa ia sedang dinilai. Muka juga sering menipu, kadang muka dibuat sesedih mungkin untuk menimbulkan efek kasihan dan lainya.

Di sebuah desa, hiduplah seorang pengusaha kayu. Kebetulan sekali karena jumlah order yang cukup banyak maka ia tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan sendirian. Salah satu cara menanggulangi masalahnya adalah dengan terpaksa mempekerjakan orang lain di rumahnya. Tapi ia agak sulit sekali memilih oranglain sebagai partnernya karena pada dasarnya ia adalah seorang yang kurang percaya pada orang lain terutama setelah teman sepekerjaanya menipu dia yang berujung dipecatnya dia dari pekerjaan tetapnya hingga ia membuka usaha sendiri yang bergerak dibidang yang sama seperti sebelumnya.

Seperti yang saya ceritakan diatas sebelumnya, ia agak sulit mencari pegawai yang bisa dipercayai seratus persen penuh. Karena hampir calon karyawanya bisa menunjukkan perilaku yang baik dan menawan di wajahnya, tapi lagi-lagi itu belum cukup untuk membuatnya percaya, sementara skill memang sudah bisa diandalkan. Bukan hal yang aneh bila pengusaha itu berusaha mati-matian mencari jejak seorang pegawai yang kredibel, ia melakukanya demi kelancaran dan kelanggengan usahanya.

Jadi setelah mengalami berbagai tes fit and proper, maka ia melakukan tes yang terakhir untuk setiap calon karyawanya. Ia meletakkanuang kertas seharga Rp 100 000 an dibengkel belakangnya tempat ia bekerja. Setelah itu ia akan menyuruh calon pegawai untuk melihat-lihat sejenak keadaan tempat kerja yang akan ia tempati nantinya bila ia diterima sementara pak pengusaha itu hanya berdiam diri di meja kerjanya.

Kesimpulanya bila sang calon pegawai itu mengambil duit tadi berarti itu menandakan bahwa ia tak layak dipekerjakan, sementara yang diam saja tanpa peduli pada duit itu maka itu menandakan bahwa sang calon pegawai itu mood-moodan, kadang bisa dipercaya dan kadang tidak, sementara yang mengambil duit dan memberitahukan pada pengusaha itu berarti bahwa pegawai itu layak untuk dipercaya, tapi bisa saja pengusaha itu tertipu oleh perbuatan calon pegawai, mungkin sang calon pegawai tahu bahwa ia sedang di cobai makanya ia cari muka sebaik dan sejujur mungkin. Nah untuk mengatasi ini mak pengusaha itu akan kembali mengetes pegawainya dengan cara melebihkan gaji dari gaji yang seharusnya. Nah dari situ akan terbukti sifat dan watak para pegawai.

Rp 100 000 Bukanlah harga yang banyak saya kira untuk mengetahui setiap perilaku, harga diri seseorang, katanya. wah murah benarya harga diri kita, seharusnya harga diri ditempatkan pada posisi tak terhingga.

Salam,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline