Lihat ke Halaman Asli

Perang Batin 5: Nggak Sadar

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Scene 5.

Teringat pengalaman beberapa bulan yang lalu dimana saya pergi berbelanja kesebuah toko kelontong kecil disebelah rumah saya. Waktu itu saya hendak membeli tiga buat butir telur. Harga pertelur adalah seribu rupiah. Sayapun membayar belanjaan saya dengan memberikan uang dua puluh ribuan. Tapi saya terkaget dan heran ketika sang penjual malah menegembalikan uang saya menjadi empat puluh tujuh riburupiah.

Suara Baik: balikin aja manusia. Kasihan penjual itu.

Suara Jahat: alah. Ambil saja. itu namanya rejeki. Kita kan tidak pernah mengharap-harapkanya. Ia sendiri yang datang. Jadi ambil saja.

SB: jangan!!! Dosa. Kalau kamu seumpama tidak tahu mungkin masih bisa ditolerir, tapi ini kamu lihat sendiri. kamu sadar bahwa duit itu kebanyakan.

SJ: tapi kan bukan kita yang minta. Penjual sendiri yang memberikan.

SB: mungkin saja dia salah. Berarti kamu memanfatkan kesalahanya bukan?

SJ: ambil saja. nanti kalau penjual sudah sadar, maka kamu bilang saja “maaf pak saya tidak tahu tadi”

SB: tapi kamu tahu kan?

SJ: lumayan juga. Dua puluh ribu. Bisa beli teloor dan supermi untuk seminggu. Ambil saja.

SB: jangan-jangan penjual hanya ngetes kamu saja. hati-hati loh. Gara-gara duit tak seberapa harga dirimu turun. Pikirkan!

SJ: ambil saja. Takut benar. Perutmu bisa kenyang dengan duit itu.

Tak lama setelah itu,

Penjual: mas ngapain lama-lama disini. Kan mas sudah selesai. Atau mau beli lagi.

Saya: nggak mas. Sudah selesai kok.

Penjual: trus ngapain disitu?

Saya: ini mas… saya …batin perang. Yang satu bilang “ambil saja”, yang satu bilang “jangan”. Jadi saya bingung mas.

Penjual: maksudnya?

Saya: mas ngembalikan duit saya terlalu banyak.

Penjual: oh itu toh…yang bilang “ambil” siapa? Dan yang bilang “jangan” siapa?

Saya: SB bilang “jangan”, SJ bilang “ambil”.

Penjual: oh..dengarin si SB saja. sini balikin duit saya. (marah)

Saya: oooppss….. (baru sadar) maaf ya mas..(pergi dengan muka merah)

Penjual: dasar….!!

Tobe Continued,

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline